Jakarta, tiradar.id – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis lebih dari sekadar menyediakan makanan untuk masyarakat. Program ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk menghidupkan ekonomi lokal serta memperkuat perekonomian desa dan kampung di Indonesia.
“Program Makan Bergizi Gratis ini bukan cuma tentang makan, tetapi juga menghidupkan ekonomi lokal, desa dan kampung. Melalui program ini, negara tentu saja membeli bahan makanan. Negara pasti membeli hasil produksi petani, nelayan, peternak, dan lainnya,” jelas Budiman saat meninjau pelaksanaan program tersebut di Karawang, Jawa Barat, pada Senin (5/1).
Bahan makanan yang disalurkan dalam program ini, seperti telur, ayam, buncis, kacang panjang, dan cabai, berasal dari petani lokal di sekitar daerah tersebut. Dengan demikian, program ini tidak hanya memastikan ketersediaan makanan bergizi, tetapi juga mendukung petani dan produsen lokal.
Budiman menambahkan, Indonesia memiliki sekitar 75 ribu desa. Jika separuh dari desa tersebut menyediakan lahan pertanian, kandang ternak, serta menciptakan lapangan kerja baru melalui dapur umum dan lumbung pangan di setiap kecamatan, maka program hilirisasi pangan yang menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis akan tercapai. “Swasembada pangan akan tercapai, sumber daya manusia yang berkualitas bisa diwujudkan, pengangguran dapat dikurangi, dan impor pangan bisa diminimalisir,” katanya lebih lanjut.
Konsep besar dari program ini juga bertujuan untuk menciptakan dampak ekonomi yang besar. Budiman menjelaskan, jika program Makan Bergizi Gratis berjalan dengan optimal, maka peredaran uang di setiap desa bisa mencapai Rp8 miliar per tahun.
Ini akan membantu menggerakkan roda perekonomian rakyat serta menyediakan makanan gratis yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, efisiensi dalam pengadaan pangan juga bisa menghemat anggaran yang sangat besar. “Jika kebutuhan makanan gratis untuk 82 juta anak bisa dipenuhi melalui industri lokal, negara bisa menghemat hingga Rp200 triliun per tahun,” ungkapnya.
Budiman optimis bahwa dengan pendekatan berbasis pemberdayaan ekonomi lokal, program ini tidak hanya membantu mengurangi angka kemiskinan, tetapi juga menghapus kebodohan dan menciptakan Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera. Di tahun 2029, apabila semua elemen dari program ini berjalan lancar, Indonesia dapat menghemat anggaran yang signifikan dan bahkan mencapai kemandirian pangan.
Pada pelaksanaan hari pertama program di Karawang, sebanyak 3.000 paket makanan bergizi gratis telah disalurkan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat. Peninjauan tersebut juga dihadiri oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ricky Tamba, Dandim Karawang Letkol Infanteri Dede Hermawan, Kapolres Karawang AKBP Edwar Zulkarnain, serta sejumlah pejabat Pemkab Karawang.
Dengan upaya ini, program Makan Bergizi Gratis tidak hanya menyentuh aspek kesehatan masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dan pengurangan angka kemiskinan di Indonesia.