Jakarta, tiradar.id — Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa federasi sepak bola Indonesia tidak akan terburu-buru dalam mencari pelatih baru untuk Tim Nasional Indonesia setelah berakhirnya kerja sama dengan Patrick Kluivert.
Erick menilai keputusan untuk menunjuk pelatih baru harus dilakukan secara matang agar sesuai dengan peta jalan (road map) PSSI menuju Piala Asia 2027 dan Piala Dunia.
“Bicara FIFA Matchday, kalau kita belum dapat pelatihnya, ya mungkin kita tidak bisa tergesa-gesa lakukan FIFA Matchday walaupun kita sudah punya rencana atau target ranking 100 dunia,” ujar Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (24/10).
Ia menambahkan, PSSI akan menentukan pelatih baru berdasarkan tolok ukur dan kriteria yang jelas, termasuk tingkat kepelatihan dan pengalaman internasional.
Sambil menunggu pelatih utama ditunjuk, PSSI telah memutuskan bahwa ajang FIFA Matchday November 2025 akan diisi oleh Timnas Indonesia U-23, yang saat ini berada di bawah asuhan Indra Sjafri.
“FIFA Matchday hari ini kita prioritaskan untuk SEA Games. Timnas Indonesia U-23 kita di bawah pelatih Indra Sjafri karena Desember sudah SEA Games. Kita sudah rapat secara internal dan menargetkan hasil maksimal,” jelas Erick.
Timnas Indonesia U-23 saat ini tengah mempersiapkan diri menghadapi SEA Games 2025, di mana Indonesia berstatus sebagai juara bertahan. Pada SEA Games 2023 lalu, skuad Garuda Muda berhasil menundukkan Thailand dengan skor 5–2 lewat babak perpanjangan waktu.
Untuk memperkuat skuad, PSSI bersama Indra Sjafri berencana memanggil sejumlah pemain muda terbaik yang masih memenuhi syarat usia di bawah 23 tahun. Nama-nama seperti Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Mauri Zijlstra, dan Adrian Wibowo disebut menjadi bagian dari rencana tersebut.
Erick Thohir berharap langkah ini tidak hanya menjadi solusi sementara, tetapi juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun kekuatan sepak bola nasional.
“Maunya strata kepelatihan kita komplet. Ini yang harus kita bangun sama-sama,” tegas Erick.


