Jakarta, tiradar.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan penghargaan terhadap pencapaian BUMN yang berhasil meraih posisi teratas dalam daftar terbaru 100 perusahaan terbesar di Indonesia, atau Fortune Indonesia 100.
“Dengan rasa syukur kita bisa melihat bahwa empat dari lima perusahaan terbesar adalah BUMN. Dalam sepuluh besar, tujuh di antaranya adalah BUMN. Ini merupakan prestasi yang sangat mengagumkan dan seharusnya diapresiasi,” ujar Erick di Jakarta pada hari Kamis (10/9/2023).
Erick menambahkan bahwa pencapaian tersebut adalah bentuk penghargaan atas upaya transformasi BUMN yang terus bergerak menuju perbaikan yang lebih baik.
Dalam daftar tersebut, Pertamina menduduki peringkat paling atas dengan pendapatan sebesar Rp1.323 triliun, diikuti oleh PLN di peringkat kedua dengan pendapatan Rp441 triliun, BRI berada di peringkat keempat dengan pendapatan Rp208 triliun, dan Mandiri di peringkat kelima dengan pendapatan Rp161 triliun. Selanjutnya, Telkom berada di peringkat enam dengan pendapatan Rp147 triliun, dan MIND ID di peringkat ketujuh dengan pendapatan Rp126 triliun.
“Secara total, terdapat 18 BUMN yang termasuk dalam 100 perusahaan terbesar di Indonesia. Bahkan, hampir setengah dari total pendapatan dari daftar Fortune Indonesia 100 berasal dari BUMN. Hal ini menjadi bukti bahwa usaha keras dari direksi, komisaris, dan seluruh karyawan BUMN menghasilkan kinerja yang positif,” kata Erick.
Ia mengakui bahwa ia bersyukur atas berbagai langkah transformasi, baik dari segi perubahan model bisnis, pembentukan holding, maupun inovasi, yang telah berhasil membawa pertumbuhan yang signifikan bagi BUMN. Dengan pencapaian ini, BUMN dapat semakin memberikan kontribusi kepada negara dan masyarakat.
“Ini sejalan dengan komitmen awal kita, di mana BUMN harus tetap sehat. Prestasi ini terbukti dalam laporan Fortune Indonesia 100. Harapannya, BUMN akan terus mengoptimalkan pertumbuhan untuk program-program yang bermanfaat bagi masyarakat, termasuk penciptaan lapangan kerja,” ucapnya.
Sementara itu, Editor-in-Chief Fortune Indonesia, Hendra Soeprajitno, menjelaskan bahwa mayoritas perusahaan yang terdapat dalam daftar Fortune Indonesia 100 berasal dari sektor energi dan batu bara, yang bersama-sama mencatatkan kinerja terbaik sepanjang masa.
Terdapat pula perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi serta industri perbankan yang konsisten di Tanah Air, yang berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang gemilang. Hendra menekankan dominasi BUMN di lima besar, dengan hanya Astra Internasional sebagai perusahaan swasta yang berada di peringkat ketiga.
“Dalam daftar Fortune Indonesia 100 kali ini, terdapat 18 BUMN yang masuk. Pendapatan keseluruhan BUMN mencapai Rp2.763 triliun, atau sekitar 49 persen dari total pendapatan dalam daftar Fortune Indonesia 100,” ungkap Hendra.
Hendra juga menjelaskan bahwa standar untuk masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini seiring dengan pulihnya ekonomi Indonesia dan perbaikan kinerja perusahaan-perusahaan di dalamnya. Pada tahun 2021, sebuah perusahaan setidaknya harus memiliki pendapatan Rp8,41 triliun untuk masuk dalam daftar ini, sementara pada tahun 2022, batas minimal pendapatan adalah Rp10,51 triliun.
Hendra juga menjelaskan bahwa metodologi yang digunakan oleh Fortune Indonesia sepenuhnya mengacu pada standar Fortune 500. Tim Fortune Indonesia melakukan seleksi laporan keuangan tahun fiskal 2022 dari ratusan perusahaan terbuka dan tertutup.(*)
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Erick Thohir puji BUMN tempati peringkat teratas Fortune Indonesia 100