Jakarta, tiradar.id – Mendag Zulkifli Hasan mendukung pengembangan program Duta Ekspor yang diinisiasi oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia untuk meningkatkan perdagangan luar negeri.
Zulkifli menjelaskan bahwa program Duta Ekspor akan membantu pemangku kepentingan ekspor untuk mendapatkan akses pasar luar negeri. Selain itu, pelajar di luar negeri juga memiliki peran dalam membuka akses pasar.
Dikutip dari laman Antaranews.com, Selasa (6/6/2023), Zulkifli menyatakan “Saya bersama Kemendag (Kementerian Perdagangan) akan mendukung program Duta Ekspor karena kegiatan-kegiatan ini sejalan dengan upaya peningkatan ekspor Indonesia,” ujar Zulkifli melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin kemarin.
Program Duta Ekspor memiliki tujuan untuk mengintegrasikan diaspora Indonesia dengan eksportir Indonesia guna membuka akses pasar bagi produk Indonesia di negara-negara yang menjadi anggota PPI. Selain itu, program ini juga memberikan peluang bagi pelajar Indonesia di luar negeri untuk menjadi eksportir.
Menurut Zulkifli, Duta Ekspor memiliki manfaat yang signifikan bagi perdagangan Indonesia. Program ini akan mendorong peningkatan peluang ekspor Indonesia ke berbagai negara melalui kerjasama antara anggota PPI dengan diaspora Indonesia di luar negeri.
“Pelajar Indonesia Anggota PPI yang merupakan pelajar Indonesia juga dapat berperan sebagai intelijen pasar yang memiliki informasi teknis mengenai peluang produk Indonesia di berbagai negara,” ujar Zulkifli.
PPI merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negara. Anggota PPI terdiri dari pelajar Indonesia di berbagai tingkatan pendidikan/universitas (S1, S2, S3, dan Post Doktoral) yang tersebar di 62 negara dan memiliki anggota lebih dari 80 ribu pelajar.
Salah satu cabang PPI yang aktif mengembangkan Program Duta Ekspor di antara anggotanya adalah PPI Auckland. Dalam implementasi program ini di wilayah mereka, PPI Auckland sedang mempersiapkan pembukaan gerai produk Indonesia di Auckland dengan bekerja sama dengan Xcellerate (importir produk Indonesia).
Selain itu, PPI Auckland juga akan mengadakan seminar daring bersama Executive Director BiosecurityNZ, Debbie Teale, untuk memberikan informasi mengenai persyaratan teknis untuk produk yang dapat diimpor ke Selandia Baru.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah pelatihan “How to be Exporter & Marketing Agent” bersama Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Kemendag, pemberian gratis ongkos kirim oleh DiskopUKM DIY dan Atase Perdagangan/Indonesian Trade Promotion Center. Kegiatan ini difokuskan pada memfasilitasi pengiriman produk dari usaha kecil dan menengah (UKM) di Yogyakarta ke tiga kota di Selandia Baru, yaitu Christchurch, Dunedin, dan Invercargill.
Produk yang dikirim mencakup cokelat, pernak-pernik, minuman jahe, dan bumbu. Selain itu, juga dilakukan diskusi ekspor secara hibrida dengan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. Diskusi ini membahas peran penting pelajar sebagai agen Indonesia yang memiliki pengetahuan langsung tentang kondisi pasar tujuan ekspor. (*)
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Mendag: Program Duta Ekspor dorong peningkatan perdagangan luar negeri