Jakarta, tiradar.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan terus mendorong kemitraan antara grosir modern dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti toko/warung tradisional.
Zulkifli menyampaikan bahwa saat ini Kementerian Perdagangan sedang berusaha meningkatkan daya saing toko/warung tradisional melalui kemitraan dengan grosir modern.
Menurut Zulkifli, melalui kemitraan dengan grosir modern, warung akan mendapatkan banyak keuntungan, seperti jaminan pasokan barang dengan harga yang kompetitif, pendampingan usaha, dukungan manajemen ritel yang modern, digitalisasi pembayaran melalui QRIS, serta penjualan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, dan pembayaran tagihan.

Zulkifli menjelaskan bahwa toko/warung tradisional sebagai salah satu bentuk UMKM masih merupakan kekuatan ekonomi rakyat yang nyata dan memiliki potensi signifikan untuk memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional.
Menurut data dari Euromonitor 2021, dari 3,61 juta ritel yang ada di Indonesia, 3,57 juta di antaranya adalah toko/warung tradisional.
Zulkifli mengatakan bahwa upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh Kemendag untuk meningkatkan daya saing toko/warung tradisional mencakup penyediaan pasokan barang, pendampingan usaha, digitalisasi warung, dan bantuan permodalan melalui kemitraan.
UMKM memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan 65,46 juta UMKM Indonesia memberikan kontribusi sebesar 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). UMKM juga mampu menyerap 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja yang ada.
Dengan mempertimbangkan potensi besar UMKM di dalam negeri, Kemendag mendorong kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis UMKM melalui empat pilar, yaitu UMKM yang terbuka terhadap perubahan, inovatif, dan memiliki keinginan untuk berkembang; lokapasar (marketplace) yang bekerja sama dengan UMKM; ritel dan pemasok modern yang berperan dalam memberikan akses kemitraan; dan lembaga pembiayaan atau perbankan.
Selanjutnya, pada tahun 2023, Kemendag akan tetap berkomitmen untuk mendorong pelaku usaha di berbagai wilayah melalui program-program seperti pemberdayaan toko/warung tradisional, digitalisasi UMKM, promosi produk UMKM di pasar ekspor, penjajakan bisnis (business matching), pelatihan SDM ekspor, pelatihan pembentukan fasilitator edukasi perdagangan melalui sistem elektronik, dan program pendampingan ekspor.
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Kemendag genjot kemitraan grosir modern dengan warung tradisional