Jakarta, tiradar.id – PT Telkom Indonesia (Persero) sedang mempercepat digitalisasi UMKM (usaha mikro kecil menengah) melalui Umbrella Brand Leap-Telkom Digital (Leap), salah satunya melalui platform digital bernama Logee. Logee menawarkan skema bisnis konsinyasi digital yang membantu para pelaku UMKM dalam berbagai aspek, termasuk sektor logistik.
Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid, menyatakan bahwa platform Logee memberikan solusi bagi UMKM atau pemilik produk dengan menghilangkan kekhawatiran terkait infrastruktur penyimpanan barang, pembentukan tim operasional, dan pengiriman produk. Logee memastikan produk terkirim dengan baik tanpa repot bagi pemiliknya.
Pelayanan yang diberikan oleh Logee merupakan bagian dari upaya Telkom untuk mempercepat digitalisasi yang cerdas, berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh semua masyarakat, terutama UMKM di Indonesia. Telkom senantiasa berinovasi, termasuk dalam pengembangan skema bisnis digital di sektor logistik.
Logee tidak hanya fokus pada proses pengiriman barang, tetapi juga menyediakan skema bisnis yang membantu UMKM memperluas jangkauan penjualan mereka melalui skema bisnis konsinyasi yang digital.
Skema konsinyasi merupakan transaksi penjualan yang melibatkan kesepakatan antara pemilik produk (consignor) dan penjual (consignee) untuk menjual kembali barang atau produk tersebut kepada konsumen dengan harga dan persyaratan yang telah ditentukan dalam perjanjian.
Fajrin menambahkan bahwa skema konsinyasi memudahkan pemilik produk untuk mendistribusikan barangnya ke ritel atau toko. Jumlah toko yang tergabung di dalam platform Logee pada tahun 2022 mencapai lebih dari 74 ribu toko, meningkat lebih dari 780 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai lebih dari 9.500 toko. Hal ini memberikan peluang besar bagi distributor untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan.
Melalui Logee, pelaku UMKM dapat mendistribusikan produknya hingga ke ritel dengan menitipkan produk di 7 gudang Logee yang tersebar di Pulau Jawa. Sistem operasional dan sales yang dimiliki Logee memungkinkan produk terserap dengan cepat dan mudah.
Keunggulan Logee terletak pada kemudahan akses data melalui dashboard visibility yang menampilkan informasi transparan mengenai status barang sampai ke titik-titik outlet yang aktif dan nonaktif. Selain itu, pembayaran kepada pemilik produk atau distributor dilakukan dengan cepat setelah produk terjual sesuai dengan Service Level Agreement (SLA).
Fajrin menekankan semangat bisnis kolaboratif yang diusung oleh Logee untuk mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan UMKM agar dapat tumbuh bersama-sama. Dalam rangka meningkatkan perekonomian negara, kesejahteraan UMKM berperan penting sebagai indikator bagi majunya Indonesia melalui digitalisasi di berbagai sektor.(*)
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Telkom percepat digitalisasi UMKM lewat skema bisnis konsinyasi Logee