Jakarta, tiradar.id — Di tengah semangat kewirausahaan dan upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, usaha pengolahan ikan kaleng kini hadir sebagai peluang bisnis yang menjanjikan dan relevan dengan gaya hidup modern. Produk seperti sarden dan tuna kaleng bukan hanya praktis dan tahan lama, tetapi juga menjadi simbol pemanfaatan hasil laut secara maksimal. Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor ini, baik untuk pasar lokal maupun ekspor.
Potensi Besar dari Laut Nusantara
Usaha pengolahan ikan kaleng adalah bisnis yang mengolah ikan segar—seperti sarden, tuna, atau mackerel—melalui proses pemasakan, pengalengan, dan sterilisasi agar produk dapat bertahan lama tanpa memerlukan pendingin. Proses ini melibatkan teknologi sterilization dan pengemasan kedap udara, sehingga nutrisi dan rasa tetap terjaga hingga 12 bulan penyimpanan.
Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Indonesia menghasilkan sekitar 7,4 juta ton ikan per tahun. Sebagian besar dari hasil tangkapan ini dapat diolah menjadi produk bernilai tambah seperti ikan kaleng, yang sekaligus memperpanjang umur simpan dan memperluas pasar.
Permintaan Tinggi, Omzet Menggiurkan
Permintaan terhadap produk ikan kaleng terus meningkat. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor ikan kaleng Indonesia mencapai angka USD 200 juta per tahun, dengan negara tujuan utama antara lain Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa. Di dalam negeri, produk dari merek-merek lokal seperti ABC, Pronas, dan lainnya telah menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan makanan praktis dan bergizi.
Menariknya, usaha ini bisa dimulai dengan modal yang fleksibel:
- Skala UMKM: Rp10–50 juta untuk alat dasar seperti pressure canner, bahan baku, dan kemasan.
- Skala Menengah: Rp50–200 juta dengan tambahan mesin semi-otomatis dan fasilitas produksi.
- Skala Industri: Di atas Rp500 juta dengan pabrik dan jalur distribusi lengkap.
Dengan kapasitas produksi yang stabil, pelaku usaha bisa meraih omzet mulai dari Rp20 juta hingga miliaran rupiah per bulan. Sebuah contoh sukses adalah usaha ikan asap kaleng “Iwaku” dari Jawa Timur yang mencatat omzet bulanan hingga Rp750 juta dengan kapasitas produksi 2.500 kaleng per bulan. Produk ini bahkan telah menembus pasar Eropa, Amerika, dan Jepang.
Proses Produksi dan Keunggulan Produk
Proses pengolahan ikan kaleng meliputi tahap:
- Pemilihan ikan segar dari nelayan terpercaya.
- Pembersihan dan pemotongan ikan sesuai ukuran kaleng.
- Pemasakan awal untuk mengurangi kadar air.
- Pengemasan ikan bersama saus khas seperti tomat, balado, atau minyak.
- Sterilisasi dengan suhu tinggi untuk menjamin keamanan pangan.
- Pelabelan dan distribusi.
Produk ini unggul karena memiliki masa simpan panjang, tidak memerlukan cold storage, dan mudah dikirim ke daerah terpencil maupun luar negeri.
Dukungan Pemerintah dan Nilai Tambah Sosial
Pemerintah mendorong sektor ini melalui program Gerakan Makan Ikan, fasilitasi sertifikasi BPOM dan HACCP, serta akses permodalan UMKM. Selain memberi nilai ekonomi, usaha ini juga berdampak sosial besar: menciptakan lapangan kerja, memperkuat ekonomi pesisir, dan mendukung prinsip ekonomi sirkular.
Kisah Sukses: Iwaku dan Ekspansi Global
Kelompok Usaha Bersama (KSU) Asap Indah dengan merek Iwaku adalah bukti nyata bahwa inovasi lokal bisa mendunia. Di bawah kepemimpinan Tejo, mereka berhasil mengubah produk ikan asap tradisional yang sebelumnya hanya bertahan beberapa hari menjadi produk kaleng yang awet hingga enam bulan.
Dengan pendampingan dari BRI, Iwaku menembus pasar internasional melalui program business matching, dan kini melibatkan 350 pekerja lokal serta 76 pelaku UMKM dalam rantai produksinya.
Tantangan dan Strategi Sukses
Meski menjanjikan, bisnis ini juga memiliki tantangan seperti regulasi ketat, fluktuasi bahan baku akibat musim, serta persaingan dengan merek besar. Namun demikian, pelaku usaha bisa menghadapinya dengan:
- Menjaga kualitas bahan baku dan higienitas produksi.
- Menciptakan inovasi rasa dan kemasan.
- Memanfaatkan e-commerce dan media sosial untuk pemasaran.
- Menjalin kemitraan dengan nelayan dan distributor lokal.
- Mengedukasi konsumen tentang manfaat dan keunggulan produk.
Menuju Industri Perikanan yang Berkelanjutan
Dengan potensi laut yang melimpah, dukungan regulasi, dan pasar yang luas, usaha pengolahan ikan kaleng menjadi opsi bisnis strategis yang dapat tumbuh dari dapur rumah hingga skala pabrik. Lebih dari sekadar mencari keuntungan, usaha ini juga memberi kontribusi nyata pada ketahanan pangan, pemberdayaan ekonomi lokal, dan pengurangan limbah laut.
Kini saatnya generasi muda dan para pelaku usaha untuk melihat laut tidak hanya sebagai sumber pangan, tetapi juga sumber peluang. Dengan tekad, kreativitas, dan jaringan yang solid, produk dari laut Indonesia bisa merajai pasar dunia.
Mari olah laut jadi cuan, dan jadilah bagian dari gelombang pengusaha perikanan masa depan!