Jakarta, tiradar.id – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, mengungkapkan bahwa produk-produk lokal perlu menguasai pasar di Indonesia agar tidak tergantung pada barang-barang dari luar negeri.
“Dalam hal ini, penting bagi kita untuk terus memperkuat produk-produk lokal sehingga merek-merek lokal dapat mendominasi pasar di Indonesia,” ujar beliau dalam acara #FlexingLokal bersama Google dan YouTube di Lokananta Solo, Jawa Tengah, pada hari Sabtu.
Beliau menjelaskan bahwa saat ini, 53 persen ekonomi Indonesia bergantung pada konsumsi rumah tangga. Apabila persentase tersebut tetap di atas 50 persen, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dipertahankan di atas 5 persen pada tahun mendatang.
Teten Masduki juga memberikan apresiasi kepada para pencipta konten yang telah mempromosikan merek-merek lokal untuk menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Terlebih lagi, beliau menyebut bahwa saat ini terdapat banyak merek lokal yang berkualitas baik.
“Dengan demikian, generasi muda tidak lagi mencari merek dari luar negeri, melainkan lebih memilih merek lokal yang sesuai dengan anggaran mereka,” tambahnya.
Untuk menguatkan dominasi produk-produk lokal, Menteri Teten Masduki juga telah bekerja sama dengan Google dalam menghentikan penjualan pakaian bekas impor.
“Kami sedang berupaya melawan penjualan secara online. Saya telah meminta kepada Google untuk tidak memberikan tempat bagi penjualan ini. Selain itu, saya juga ingin Google terlibat dalam pekerjaan yang lebih konkret, yaitu mengembangkan Standar Nasional Indonesia (SNI) digital dalam program Smesco agar kita dapat memiliki ekosistem digital yang langgeng,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah sedang melakukan penilaian (assessment) untuk kemudian memberikan pendampingan kepada pelaku usaha lokal.
“Pada masa lalu, banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mengalami kesulitan, mulai dari dilarang Satpol PP untuk berjualan selama pandemi, hingga kesulitan dalam menjual produk setelah berhasil memproduksi, karena adanya masalah anggaran dan akses permodalan. Dua hal inilah yang menjadi permasalahan utama,” ungkapnya.
Karenanya, salah satu solusinya adalah adanya pusat kreativitas sebagai upaya untuk mendampingi UMKM.
“Kami mengundang mereka untuk berbagi cerita dan berdiskusi, tugas kami adalah untuk memberikan pendampingan. Sebagai contoh, apabila ada produk yang tidak lolos kurasi, kami mengarahkan mereka untuk belajar terlebih dahulu di pusat kreativitas, dan setelah produknya berkualitas, baru dijual melalui e-commerce,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Urusan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam, menyatakan bahwa terdapat kolaborasi dengan pemerintah untuk mempercepat transformasi digital dengan tujuan mengembangkan kesuksesan UMKM di Indonesia.
“Google juga membantu UMKM dalam percepatan atau transformasi digital melalui pelatihan-pelatihan agar mereka terus beradaptasi dengan perkembangan digital,” tambahnya.(*)
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Menkop UKM sebut produk lokal harus kuasai pasar Indonesia