Jakarta, tiradar.id – Pengamat teknologi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak inovasi dan proposal yang kemudian diadopsi negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Indonesia pernah berbicara tentang penggunaan infrastruktur bersama untuk telekomunikasi yang diadopsi oleh negara-negara tetangga. Indonesia juga mengajukan Mutual Recognition Agreements (MRE) bagi negara-negara kawasan Asia Tenggara yang memungkinkan terjadinya kesepakatan bersama terhadap produk teknologi komunikasi.
Heru menjelaskan bahwa produk teknologi komunikasi yang sudah mendapatkan sertifikasi di kawasan Asia Tenggara tidak perlu mendapatkan sertifikasi lagi di negara lain. Mereka hanya perlu melampirkan dokumen sertifikasi, sehingga memudahkan pengiriman produk-produk Indonesia ke negara-negara lain. Indonesia juga mengusulkan pengembangan konten digital lokal di kawasan Asia Tenggara yang mendapatkan sambutan positif di negara lain.
Heru berharap bahwa Keketuaan Indonesia dalam ASEAN dapat menciptakan proses pembelajaran antarnegara yang positif dan membangun, terutama dalam pengembangan kecepatan internet. Menurut Heru, Indonesia dapat belajar dari negara-negara Asia Tenggara lainnya tentang penyediaan internet broadband yang berkualitas. Kesempatan ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan menghasilkan terobosan bermanfaat bagi semua negara di kawasan Asia Tenggara.
Heru juga menyatakan bahwa meskipun terjadi kompetisi antara negara-negara ASEAN, kolaborasi dan kerja sama antarnegara sangat penting. Setiap negara memiliki strategi sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, tetapi kerjasama dan kolaborasi antarnegara di Asia Tenggara diperlukan untuk menjalankan hal-hal yang sulit dilakukan secara individual oleh setiap negara. (*)
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Indonesia miliki pengalaman ragam inovasi kembangkan kawasan ASEAN
