Padang, tiradar.id – PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional II Sumatera Barat berencana untuk mengoperasikan kereta api pengangkut minyak sawit mentah (CPO) mulai akhir tahun 2023 dengan dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah.
“Kami sudah melakukan beberapa persiapan, termasuk memetakan potensi CPO yang akan diangkut dari Stasiun Naras ke Pelabuhan Teluk Bayur,” kata Wakil Presiden PT KAI (Persero) Divre II Sumbar, Sofan Hidayah di Padang, pada hari Minggu.
Sofan mengakui bahwa masih ada beberapa hal yang perlu disiapkan secara maksimal, salah satunya adalah pengujian kereta api yang akan digunakan sehingga target operasionalnya sekitar akhir tahun.
“Ini akan menjadi tonggak kebangkitan kereta api barang di Sumbar, tidak hanya untuk produk yang sudah ada seperti semen, tetapi juga untuk CPO,” katanya.
Sofan mengatakan bahwa data sementara menunjukkan sekitar 86 ton CPO yang dapat diangkut setiap hari dari pabrik ke Pelabuhan Teluk Bayur. Namun, data tersebut masih dapat bertambah.
Untuk mengangkut muatan yang cukup besar tersebut, PT KAI berencana mengoperasikan 15 gerbong dengan kapasitas sekitar 30 ton per gerbong atau maksimal 450 ton per angkutan. Namun, untuk tahap awal, terutama dalam pengujian, hanya akan diaktifkan lima gerbong dengan total sekitar 150 ton.
“Kami berharap mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah yang akan dilalui oleh kereta api barang tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Dedi Diantolani selaku Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sepenuhnya mendukung upaya untuk menghidupkan kembali peran kereta api sebagai sarana transportasi massal di daerah tersebut, termasuk untuk barang.
“Setelah dikaji, kereta api memang lebih efektif dan efisien untuk angkutan massal,” tutupnya. (*)
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul KAI Divre II Sumbar operasikan KA CPO mulai akhir 2023