Bisnis  

Segar Manis Es Sekoteng Legendaris di Subang

Pemilik Kios Es Sekoteng Legendaris, Yoyoh (48), saat melayani pembeli (Desita/ tiradar.id)

Penulis: Desita

Es sekoteng, sebuah minuman yang sudah melegenda, tidak lekang oleh waktu. Tetap bertahan di era maraknya minuman modern yang dijual oleh tempat kuliner modern atau restoran di Kabupaten Subang.

Namun, bagi kalian para pecinta kuliner, jangan terkecoh dengan nama sekotengnya, sebab walaupun namanya sekoteng, es yang satu ini tidak hangat atau bahannya terbuat dari air jahe. Rasanya justru manis menyegarkan dengan isian biji delima sagu dan kelapa muda.

Keberadaan es sekoteng ini sudah puluhan tahun. Meskipun saat ini telah berganti penjualnya, pelangganya tidak pernah berkurang. Bahkan penjual es sekoteng ini kerap didatangi oleh pembeli dari luar Subang juga, khusus hari libur dan Ramadhan, es sekoteng ini sangat ramai pembeli.

Menurut pemilik es sekoteng, Yoyoh (48), es ini begitu legendaris di Subang karena es sekoteng ini telah lama berdiri sejak tahun 1968, dan yang pertama membuka usaha ini adalah abah Rosdiana, orangtua dari Yoyoh. Setelah abah Rosdiana wafat, akhirnya usaha tersebut dilajutkan oleh anak beliau sebagai penerusnya.

“Kalau pertama itu yang jualan (Alm) bapak saya, sejak 1968, tapi sebelum berjualan di Subang tahun 1968, bapak saya sempat berjualan di Bandung dulu, karena di Bandung juga emang sudah berjualan es sekoteng lalu pindah ke sini,” kenang Yoyoh.

Menurut Yoyoh, sejak pertama kali bapaknya jualan dulu, racikan es sekoteng ini terdiri dari biji delima sagu, kelapa muda, dan airnya menggunakan air gula dengan siraman susu kental manis. Isian es sekoteng yang beragam membuat tampilan es ini menarik dengan warna yang cerah.

“Awalnya isian es ini hanya kelapa muda dan sekoteng saja, namun, saat ini isian es sekoteng bervariasi, ada yang ditambah dengan buah lainnya seperti timun suri atau alpukat. Karena ikut menyesuaikan kemauan konsumen juga,” jelasnya.

Pembuatan Es sekoteng legenda ini, menurut Yoyoh, menggunakan bahan dan olahan sendiri, dengan tepung taipoka serta pembuatan gulanya pun tidak menggunakan pemanis buatan. Itulah yang menjadi ciri khas dari es yang menyegarkan ini.

“Sebenarnya sekarang ini yang membuka sekoteng itu bukan hanya saya sendiri, tetapi ada adik saya juga. Jadi adik saya yang membuat sekoteng, saya yang bagian penjualan dan pelayananan”, tuturnya.

Es sekoteng paling nikmat disantap saat cuaca panas apalagi pada tengah hari. Es sekoteng ini selalu ramai pembeli, karena rasa yang mereka ciptakan tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang.

Es sekoteng legend berttempat di Soklat, Subang kota. Buka mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Untuk satu mangkuk es sekoteng ini dibanderol dengah harga Rp15.000 dari mulai es sekoteng biasa hingga sekoteng variasi harganyapun tetap sama. (Des/***)