Bandung, tiradar.id – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat atas komitmennya dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) bagi pekerja rentan.
Apresiasi tersebut disampaikan Yassierli saat membuka kegiatan “Sosialisasi Program Jamsostek bagi Kelompok Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU)” di Kota Bandung, Jumat (20/5/2025).
“Saya sangat berharap setelah kegiatan sosialisasi ini, Bapak/Ibu semakin paham pentingnya Jamsostek. Kemudian menjadi peserta dan bisa menyebarluaskan informasi ini kepada keluarga maupun lingkungan masyarakatnya,” kata Yassierli.
Kepesertaan Masih Rendah
Yassierli menegaskan, tantangan utama dalam mewujudkan perlindungan semesta Jamsostek adalah rendahnya tingkat kepesertaan. Berdasarkan data Sakernas BPS Februari 2025, dari total 24,99 juta angkatan kerja yang bekerja di Jawa Barat, 13,96 juta orang atau 55,89 persen bekerja di sektor informal.
Namun, hingga Juli 2025, peserta BPJS Ketenagakerjaan segmen BPU di Jawa Barat baru mencapai 920.999 orang atau 6,5 persen dari total pekerja informal.
“Jumlah angkanya belum optimal, tapi pemerintah terus menyempurnakan mekanisme agar melibatkan sebanyak mungkin masyarakat dalam iuran. Saya menginginkan semua pekerja formal dan informal terlindungi dan mendapatkan Jamsostek,” ujar Yassierli.
Pekerja Tradisional Juga Perlu Perlindungan
Yassierli menambahkan, pekerja BPU tidak hanya berasal dari kalangan profesional seperti dokter, pengacara, atau artis, tetapi juga mencakup pekerja tradisional seperti petani dan nelayan yang bekerja tanpa jam kerja tetap.
“Mereka juga berisiko mengalami kecelakaan, sakit, atau kehilangan usaha. Untuk itu, Kemnaker mendorong daerah terus berinovasi dan bersinergi lintas sektor guna memperluas perlindungan bagi pekerja, baik Penerima Upah (PU) maupun BPU,” tegasnya.
Dorong Pemahaman Pekerja
Sementara itu, Dirjen PHI Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri, menyebutkan sosialisasi yang diikuti 100 peserta ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai manfaat Jamsostek.
“Sosialisasi ini juga bertujuan mendorong peningkatan cakupan kepesertaan jaminan sosial di Provinsi Jawa Barat,” kata Indah.
Dengan adanya sosialisasi ini, pemerintah berharap kesadaran dan partisipasi pekerja di sektor informal terus meningkat sehingga perlindungan sosial bagi seluruh pekerja dapat terwujud secara merata.


