Program Makan Bergizi Gratis Dimulai di 190 Titik di Indonesia

Sejumlah siswa menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

Jakarta, tiradar.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, resmi dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia. Program ini diluncurkan sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia.

Menurut Kepala Komunikasi Kepresidenan RI, Hasan Nasbi, program ini dimulai pada hari ke-78 setelah Prabowo resmi menjabat sebagai Presiden. Hasan menyebutkan bahwa ini merupakan momen bersejarah karena untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional yang menyasar balita, anak sekolah, santri, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Berdasarkan informasi dari Badan Gizi Nasional (BGN), sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG telah siap beroperasi di berbagai daerah, mulai dari Aceh hingga Papua Selatan. Setiap dapur akan dikelola oleh kepala SPPG yang bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.

Selain memastikan kecukupan gizi, dapur MBG juga memiliki tanggung jawab menjaga standar kebersihan dan pengelolaan limbah. Dalam upaya mendukung keberlanjutan, nampan yang digunakan terbuat dari stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang.

Hasan menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjalankan program ini tanpa henti, termasuk pada akhir pekan dan hari libur nasional, demi memastikan kelancaran distribusi makanan bergizi. Peluncuran program ini juga bertepatan dengan dimulainya kembali kegiatan belajar mengajar di banyak sekolah.

Pada tahap awal, 190 dapur MBG mulai beroperasi pada 6 Januari 2025, dan jumlah ini akan terus meningkat. Target pemerintah adalah mencapai 937 dapur MBG pada akhir Januari 2025. Program ini juga melibatkan 140 UMKM dalam rantai pasoknya, yang diproyeksikan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Pemerintah memastikan tidak ada biaya pendaftaran bagi mitra kerja seperti koperasi, BUMDes, dan unit usaha lainnya. Semua informasi terkait persyaratan dan registrasi dapat diakses melalui situs resmi Badan Gizi Nasional di bgn.go.id.

Program MBG diharapkan mampu memberikan dampak positif pada perekonomian lokal dengan melibatkan petani, peternak, dan UMKM setempat. Melalui kolaborasi multisektor, program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Dalam periode Januari hingga Maret 2025, program ini ditargetkan menjangkau tiga juta penerima manfaat, termasuk balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, serta ibu hamil dan menyusui. Angka ini diproyeksikan akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025 dan 82,9 juta orang pada tahun 2029.

Dengan alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025, program MBG menjadi salah satu pilar utama dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diusung oleh Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi motor penggerak perekonomian nasional.