Subang, tiradar.id – Ulfah Fauziah, seorang perempuan muda berusia 25 tahun asal Purwadadi, resmi dilantik sebagai anggota DPRD Subang periode 2024-2029 pada Rabu (4/9/2024). Ia merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berhasil memenangkan kursi di Daerah Pemilihan (Dapil) 7, meliputi wilayah Purwadadi, Cikaum, Binong, dan Tambakdahan.
Dengan latar belakang pendidikan Magister Hukum dari Universitas Airlangga, Ulfah mencatatkan sejarah sebagai anggota DPRD termuda Subang. Ia adalah satu dari 11 perempuan yang berhasil terpilih untuk mewakili masyarakat Subang di legislatif. Ulfah bertekad kuat untuk memperjuangkan aspirasi rakyat yang diwakilinya, khususnya masyarakat di Dapil 7.
“Terima kasih atas dukungan dari keluarga dan masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjadi wakil rakyat,” ujar Ulfah dalam pidato usai pelantikannya. Ia menyadari bahwa amanah yang diembannya adalah tanggung jawab besar yang harus dijaga dengan baik. Ulfah berjanji untuk tidak mengecewakan rakyat yang telah memilihnya.
Sebagai perwakilan perempuan termuda, Ulfah menganggap posisinya sebagai privilege yang akan ia manfaatkan untuk mengembangkan potensi diri sekaligus memperjuangkan hak-hak rakyat. Baginya, jabatan anggota dewan ini bukan hanya prestasi pribadi, tetapi juga hasil kerja keras tim, relawan, dan masyarakat Dapil 7 yang telah mempercayainya.
“Saya akan bekerja keras untuk menyampaikan aspirasi masyarakat demi kemajuan dan pembangunan Subang. Saya juga meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi kinerja kami sebagai wakil rakyat,” tegas Ulfah.
Ia menambahkan bahwa suara yang diberikan oleh para konstituen bukan sekadar angka, melainkan amanah dan harapan besar yang harus diperjuangkan dengan penuh integritas dan dedikasi. “Saya sangat bersyukur atas dukungan luar biasa ini. Kepercayaan dari masyarakat adalah motivasi terbesar saya untuk bekerja lebih giat,” tambahnya.
Dalam akhir pidatonya, Ulfah mengajak seluruh masyarakat Subang untuk bersatu dan bergotong royong demi kemajuan bersama. Baginya, pemilu hanyalah proses demokrasi yang tidak boleh menciptakan perpecahan atau permusuhan.
“Mari kita tinggalkan perbedaan dan bersatu membangun daerah kita menjadi lebih baik. Dengan kolaborasi, saya yakin kita bisa mencapai banyak hal yang bermanfaat untuk semua,” tutupnya.