Malang, tiradar.id – Gunung Bromo, salah satu destinasi wisata utama di Jawa Timur, mencatat lonjakan kunjungan wisatawan selama masa libur Idul Adha 1445 Hijriah. Menurut data dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), tercatat sebanyak 8.169 wisatawan mengunjungi Gunung Bromo pada periode 15-18 Juni 2024.
Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan BB TNBTS, Hendra Wisantara, mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan tertinggi terjadi pada tanggal 16 Juni, dengan total 3.544 orang. Jumlah ini jauh melebihi kapasitas normal yang disiapkan oleh pengelola kawasan.
“Total kunjungan wisatawan pada liburan Idul Adha mencapai 8.169 orang pada periode 15-18 Juni 2024,” ujar Hendra.
Berikut rincian jumlah kunjungan wisatawan selama periode tersebut:
- 15 Juni 2024: 1.636 wisatawan (1.535 wisatawan nusantara dan 101 wisatawan mancanegara)
- 16 Juni 2024: 3.544 wisatawan (3.497 wisatawan nusantara dan 47 wisatawan mancanegara)
- 17 Juni 2024: 2.210 wisatawan (2.147 wisatawan nusantara dan 63 wisatawan mancanegara)
- 18 Juni 2024: 779 wisatawan (772 wisatawan nusantara dan 7 wisatawan mancanegara)
Untuk mengatasi lonjakan pengunjung pada 16 Juni, BB TNBTS melakukan penambahan kuota wisatawan. Pada hari-hari biasa, kapasitas wisatawan ditetapkan sebanyak 2.752 orang per hari. Namun, dengan tingginya minat kunjungan, dilakukan penambahan kuota sesuai dengan skema yang telah diberlakukan sebelumnya.
“Penambahan kuota dilakukan pada jam tertentu setelah ada wisatawan yang keluar dari kawasan taman nasional,” jelas Hendra. Wisatawan yang ingin melihat matahari terbit di Gunung Bromo tetap diperbolehkan masuk pada dini hari dengan kuota awal sebanyak 2.752 orang. Jika kuota tersebut habis, pengunjung dapat menunggu kuota tambahan yang dimulai pada pukul 07.00 WIB.
Gunung Bromo memang menjadi magnet bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Pada tahun 2023, total kunjungan mencapai 368.507 wisatawan, terdiri dari 355.297 wisatawan nusantara dan 13.210 wisatawan mancanegara. Kunjungan tersebut juga memberikan kontribusi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp14,70 miliar.
Dengan keindahannya yang diakui dunia, Gunung Bromo terus menjadi destinasi favorit, terutama saat momen-momen liburan besar seperti Idul Adha. Pengelola kawasan diharapkan dapat terus beradaptasi dan melakukan penyesuaian untuk mengakomodasi jumlah wisatawan yang terus meningkat, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.


