Ragam  

Dampak Positif Program MBG bagi Pelajar OAP di Manokwari

Murid SD YPK 14 Maranatha Manokwari saat menikmat makan gratis bergizi di Manokwari, Selasa (18/2/2025). ANTARA/Ali Nur Ichsan

Jakarta, tiradar.id – Sejumlah kepala sekolah di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menyampaikan bahwa program Makanan Bergizi Gratis (MBG) memberikan dampak positif yang signifikan bagi pelajar, khususnya bagi anak-anak Orang Asli Papua (OAP). Program ini mulai diberlakukan pada 6 Januari 2025, dan sejak saat itu, banyak perubahan perilaku positif terlihat pada para siswa.

Jetje Taroreh, Kepala Sekolah SD YPK 14 Maranatha Manokwari, mengungkapkan bahwa sejak program MBG dimulai di sekolahnya, yang memiliki 154 siswa dengan lebih dari 90 persen di antaranya adalah OAP, semangat belajar siswa meningkat pesat. Sebelumnya, banyak siswa yang terpaksa pulang sebelum jam pelajaran selesai karena merasa pusing akibat tidak sarapan pagi. Namun, dengan adanya program ini, masalah tersebut sudah tidak terjadi lagi.

“Rata-rata orang tua anak didik kami tidak mampu memberikan sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Kadang, guru harus memberikan makanan seadanya untuk mengatasi pusing akibat lapar,” ujar Jetje. Kini, dengan MBG, para siswa mendapatkan makanan bergizi yang tidak hanya menghilangkan rasa lapar tetapi juga mendukung semangat belajar mereka.

Selain itu, program MBG ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, yang sebelumnya kesulitan mendapatkan sarapan yang layak. Menu yang disiapkan oleh pemerintah pun sangat beragam dan bergizi, terdiri dari nasi, sayur, buah, serta lauk yang meliputi ayam, ikan, tempe, tahu, dan perkedel. Hal ini membuat siswa merasa senang dan terbantu.

Agustina Pattiwael, Kepala Sekolah SD YPK 04, juga menyatakan bahwa program MBG berperan besar dalam meningkatkan gizi anak-anak. Sebelum adanya program ini, sebagian kecil siswa hanya bisa mengandalkan uang saku untuk membeli jajanan, namun tidak semuanya dapat membeli jajanan yang sehat dan higienis. Kini, dengan adanya MBG, mereka mendapatkan makanan sehat dan bergizi secara gratis.

Program ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa di sekolah, tetapi juga memberikan dampak positif dalam meningkatkan semangat belajar anak-anak. “Kami bersyukur dengan adanya MBG, anak-anak menjadi lebih semangat bersekolah. Sebagian besar dari mereka tidak mendapat sarapan dari rumah, sehingga program ini sangat membantu,” kata Agustina.

Dalam pelaksanaan program MBG, dapur sehat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada di Kodim 0801/Manokwari berperan penting dalam menyediakan makanan bergizi untuk para siswa. Dapur sehat ini diawasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan melibatkan 47 orang sukarelawan, termasuk ahli gizi, akuntan, koki, tukang cuci, dan pengantar makanan. Saat ini, dapur sehat ini melayani kebutuhan MBG bagi sekitar 3.000 anak di 10 sekolah di Manokwari.

Program MBG merupakan langkah positif yang sangat diperlukan untuk mendukung kesejahteraan gizi anak-anak, terutama di daerah-daerah dengan kondisi ekonomi yang terbatas. Dengan adanya program ini, anak-anak tidak hanya mendapatkan asupan gizi yang baik tetapi juga memperoleh motivasi untuk lebih semangat dalam belajar.