Subang, tiradar.id – Ratusan warga Desa Cidahu, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang menggelar aksi demonstrasi di depan gerbang PT Samator Indo Gas cabang Subang. Mereka menuntut transparansi dan kejelasan terkait dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang selama ini dinilai tidak dirasakan oleh masyarakat terdampak.
Para pengunjuk rasa mengungkapkan bahwa keberadaan PT Samator Indo Gas belum memberikan manfaat yang nyata bagi warga sekitar. Selain itu, lalu lintas kendaraan perusahaan yang melintas di jalur Desa Cidahu-Kelurahan Dangdeur dinilai telah menyebabkan kerusakan parah pada jalan desa, sehingga warga menuntut perbaikan infrastruktur tersebut.
Selain persoalan dana CSR, warga juga menyoroti aspek keamanan dan keselamatan lingkungan. Mereka mengkhawatirkan risiko ledakan gas yang pernah terjadi pada November 2024 dan menyebabkan satu korban jiwa serta dua orang lainnya mengalami luka-luka.
Dalam aksi tersebut, perwakilan warga akhirnya bertemu dengan pihak perusahaan untuk melakukan audiensi. Namun, pertemuan ini tidak membuahkan titik temu karena pihak perusahaan enggan memberikan keterbukaan terkait penyaluran dana CSR.
Salah satu perwakilan PT Samator Indo Gas menyatakan bahwa perusahaan telah banyak memberikan bantuan CSR, seperti sumbangan saat Lebaran, Idul Adha, serta bantuan sosial untuk desa dan Karang Taruna. Meski demikian, pihak perusahaan berjanji akan lebih terbuka dan membahas penyaluran dana CSR bersama dengan kepala desa.
Koordinator aksi, Rian Anggriana, menegaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat yang seharusnya mendapatkan manfaat dari keberadaan perusahaan. Menurutnya, hingga saat ini masyarakat belum merasakan dampak positif dari PT Samator Indo Gas, bahkan lebih banyak dirugikan akibat risiko lingkungan dan infrastruktur yang memburuk.
“Kami menuntut kejelasan mengenai dana CSR yang selama ini tidak jelas penyalurannya. Warga tidak merasakan manfaat dari keberadaan perusahaan ini, hanya mendapatkan kebisingan, kekhawatiran akan keselamatan, serta bau limbah gas yang mengganggu,” ujar Rian.
Pihak perusahaan akhirnya berjanji akan memberikan kejelasan mengenai penyaluran CSR pada 10 Maret 2025 kepada pihak desa dan Karang Taruna. Sementara itu, perwakilan Karang Taruna Cidahu, Abi Raja Banggala, juga menuntut agar PT Samator Indo Gas memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Kami ingin tahu ke mana dana CSR ini disalurkan, karena selama ini kami tidak merasakan manfaatnya. Kami juga berharap perusahaan bisa membuka lapangan kerja bagi warga sekitar yang selama ini tidak dilibatkan,” ujar Abi.
Sebagai bentuk komitmen dalam memperjuangkan hak-hak mereka, warga menegaskan bahwa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, mereka akan menggelar aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar.
Penulis: Yanto/tiradar.id