Bisnis  

Influencer Marketing untuk UMKM: Cara Bikin Bisnismu Viral Meski Budget Tipis!

Jakarta, tiradar.id – Di era digital ini, promosi bisnis nggak lagi harus mahal. Lupakan dulu baliho, spanduk, atau iklan TV. Kini, banyak pelaku usaha kecil justru sukses menjual produk mereka lewat influencer marketing—strategi pemasaran yang menggandeng orang berpengaruh di media sosial untuk memperkenalkan produk secara lebih personal dan autentik.

Bayangkan, seorang micro influencer dengan ribuan pengikut memamerkan produkmu di Instagram Stories. Tak butuh waktu lama, notifikasi pesanan bisa langsung ramai berdatangan!

Kabar baiknya, influencer marketing bukan cuma untuk brand besar. Dengan modal mulai Rp 2 jutaan, pelaku UMKM pun bisa ikut main di ranah digital ini. Yuk, simak langkah-langkah dan tips praktisnya!

1. Tentukan Tujuan dan Target Audiens

Langkah pertama adalah tahu dulu arah kampanyemu. Mau meningkatkan penjualan, memperkenalkan produk baru, atau sekadar membangun brand awareness?

Contohnya, Rina—pemilik bisnis kue kering di Surabaya—menargetkan kenaikan pesanan 30% menjelang Lebaran. Ia tahu audiens utamanya adalah ibu rumah tangga dan anak muda yang aktif di marketplace. Dengan target sejelas itu, Rina bisa memilih influencer yang tepat: seorang momfluencer lokal dengan pengikut yang relevan.

Estimasi biaya: Rp 0 — cukup butuh waktu riset dan observasi media sosial.

2. Pilih Influencer yang Tepat (dan Sesuai Budget)

Tak perlu buru-buru menggandeng selebritas. Untuk UMKM, micro influencer (10–100 ribu pengikut) atau nano influencer (1–10 ribu pengikut) justru lebih efektif karena audiensnya lebih spesifik dan engagement-nya tinggi.

Budi, pemilik kafe di Bandung, hanya bermodal Rp 500 ribu dan segelas kopi gratis untuk influencer lokal yang gemar review kafe. Hasilnya? Pengunjung kafenya meningkat drastis dalam sebulan!

Estimasi biaya: Rp 500 ribu–5 juta (tergantung jumlah dan tipe influencer).

3. Rancang Kampanye yang Kreatif

Kuncinya: biarkan influencer mengekspresikan gayanya sendiri. Kamu cukup memberi arahan tentang pesan utama dan keunikan produk.

Dita, pengusaha sabun handmade asal Bali, sukses menarik perhatian lewat video Reels bertema “ritual mandi relaksasi.” Dengan kemasan estetik dan narasi ringan, videonya ditonton ribuan kali dan langsung memicu lonjakan pesanan.

Estimasi biaya: Rp 1–3 juta (termasuk ongkir dan pembuatan materi promosi).

4. Manfaatkan Konten dari Pengguna (User-Generated Content)

Setelah kampanye berjalan, jangan lupa manfaatkan efek domino dari user-generated content (UGC). Saat influencer memposting produkmu, pengikutnya sering ikut-ikutan membuat konten serupa.

Ani, pemilik butik online di Jakarta, sukses memanfaatkan ini lewat kampanye #OOTDByAni. Dengan hadiah giveaway produk senilai Rp 1 juta, tagar tersebut dipakai ratusan kali dalam sebulan tanpa perlu biaya iklan tambahan!

Estimasi biaya: Rp 500 ribu–2 juta untuk hadiah giveaway atau promosi tagar.

5. Pantau Hasil dan Evaluasi

Setelah kampanye berjalan, ukur efektivitasnya. Gunakan Instagram Insights untuk melihat reach, engagement, atau klik tautan.

Rina—si penjual kue kering tadi—menggunakan kode promo unik untuk tiap influencer, misalnya “KUELEBARAN10”. Ia jadi tahu siapa yang paling efektif mendatangkan pembeli. Ternyata, micro influencer dengan 15 ribu pengikut memberi hasil lebih baik daripada yang punya 50 ribu, karena audiensnya lebih relevan.

Estimasi biaya: Gratis (pakai fitur analitik bawaan media sosial).

Total Estimasi Modal

Komponen Estimasi Biaya
Riset audiens Rp 0
Kerja sama influencer Rp 500 ribu–5 juta
Pengiriman & materi promosi Rp 1–3 juta
Giveaway & hashtag Rp 500 ribu–2 juta
Analitik Rp 0–300 ribu
Total Modal Awal Rp 2–10,3 juta

Potensi Keuntungan

Hasilnya bisa sangat menjanjikan. Budi mengeluarkan Rp 3 juta untuk tiga micro influencer dan meraup tambahan omzet Rp 5 juta hanya dalam sebulan. Dita dengan kampanye Reels sabunnya mencetak penjualan Rp 7,5 juta, dengan laba bersih Rp 4 juta.

Rata-rata, influencer marketing bisa meningkatkan penjualan 20–50% dalam waktu singkat, tergantung ketepatan strategi dan relevansi audiens.

Tantangan dan Solusi

  • Salah pilih influencer: Pastikan kontennya relevan dengan produkmu.
  • Biaya membengkak: Negosiasi dan tawarkan barter produk.
  • Engagement tinggi tapi tak konversi: Gunakan call-to-action yang jelas, seperti kode promo atau link pembelian.

Tips Tambahan Agar Sukses

  1. Mulailah dengan 2–3 influencer terlebih dahulu.
  2. Gunakan kontrak sederhana agar ekspektasi jelas.
  3. Bangun hubungan jangka panjang dengan influencer berperforma baik.
  4. Ikuti tren TikTok dan Instagram untuk inspirasi konten kekinian.

Influencer marketing bukan lagi monopoli brand besar. Dengan strategi cerdas dan modal terukur, UMKM pun bisa ikut bersaing di ranah digital. Mulai dari menentukan audiens, memilih influencer, hingga mengoptimalkan konten pengguna, semua bisa dilakukan dengan biaya Rp 2–10 juta saja.

Jadi, kalau kamu siap bikin bisnismu makin dikenal dan viral, saatnya mulai kolaborasi dengan influencer dan rasakan sendiri efeknya!