Jakarta, tiradar.id — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terbukti memberikan dorongan nyata bagi perekonomian nasional. Kebijakan ini tidak hanya menjaga daya beli masyarakat, tetapi juga memperkuat sektor pertanian, peternakan, dan industri makanan-minuman.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, menyebutkan bahwa implementasi MBG turut menopang kinerja ekonomi pada triwulan III 2025. “Kebijakan fiskal pemerintah melalui Program Makan Bergizi Gratis berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/11).
Sektor pertanian tumbuh 6,51 persen, didorong meningkatnya permintaan daging dan telur ayam. Sub-sektor tanaman pangan juga melonjak 9,94 persen seiring kenaikan produktivitas dan luas panen padi. Sementara itu, industri pengolahan makanan dan minuman tumbuh 6,49 persen, menunjukkan efek berganda dari program MBG.
Konsumsi rumah tangga sebagai pendorong utama ekonomi naik 4,89 persen, berkontribusi 53,14 persen terhadap PDB. Transaksi digital di sektor pangan turut meningkat 6,19 persen, mencerminkan peran UMKM dalam distribusi makanan bergizi.
Dari sisi ketenagakerjaan, jumlah penduduk bekerja bertambah 1,9 juta orang, sementara tingkat pengangguran menurun menjadi 4,85 persen. “Program MBG ikut memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka lapangan kerja baru,” tambah Edy.
Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga dan permintaan domestik untuk mempertahankan momentum pemulihan ekonomi. Dengan kontribusi besar terhadap sektor pangan, industri, dan tenaga kerja, Program Makan Bergizi Gratis dinilai menjadi salah satu fondasi pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.


