Jakarta, tiradar.id – Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal, menilai pidato Presiden RI Prabowo Subianto pada Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA 80) di New York, Amerika Serikat, akan menjadi perhatian dunia internasional.
Menurut Dino, kesempatan Indonesia untuk berbicara sebagai negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Brasil merupakan kehormatan diplomatik yang luar biasa. “Sekarang sudah ada konsensus bahwa orde dunia lama, the old order, itu sudah kaput, sudah out the window. Indonesia perlu memberikan konsep dan masukan mengenai the next world order itu seperti apa,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Dino menekankan, pidato Presiden Prabowo akan memiliki nilai strategis tinggi karena Indonesia menjalin hubungan luas dengan berbagai pihak, mulai dari negara Barat, Global South, hingga kawasan Timur. Pidato tersebut, lanjutnya, berlangsung di tengah ketegangan global, termasuk rivalitas Amerika Serikat–Tiongkok serta melemahnya multilateralisme internasional.
“Dunia kini membutuhkan konsep baru mengenai arah The Next World Order, karena hingga kini belum ada kerangka konsep yang jelas,” tambahnya.
Dino juga membandingkan konteks pidato Prabowo dengan pidato Presiden Soekarno pada 1960, yang kala itu menyerukan tatanan dunia baru. Namun, menurutnya, situasi saat ini lebih menguntungkan karena negara-negara berkembang kini lebih kuat, khususnya kekuatan menengah seperti Indonesia, Turki, Korea, Afrika Selatan, Arab Saudi, dan Brasil.
“Dengan posisi Indonesia sebagai salah satu middle power, pidato Presiden Prabowo di PBB dipastikan akan mendapat perhatian besar dan membawa potensi nilai strategis signifikan,” tegasnya.
Presiden Prabowo dijadwalkan hadir dalam UNGA 80 pada 9–23 September 2025. Forum tahunan ini mempertemukan para pemimpin dunia untuk membahas isu-isu global, termasuk pengakuan negara Palestina.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, memastikan agenda Presiden Prabowo tetap berjalan sesuai rencana. “Jadwal Presiden tetap on track dan beliau akan menyampaikan pidato di depan Majelis Umum PBB,” kata Hasan.