Tim Gabungan Temukan Tiga Korban Longsor Tambang Gunung Kuda, Total Korban Tewas Capai 17 Orang

Petugas gabungan membawa jenazah korban longsor menuju ambulans di lokasi galian C, Cipanas, Dukuhpuntang, Kab. Cirebon, Jawa Barat, Jumat (30/05). | ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.

Cirebon, tiradar.id – Tim evakuasi gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD berhasil menemukan tiga jenazah korban longsor di area tambang batu alam Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, pada Sabtu (31/5/2025) sore. Dengan penemuan ini, jumlah korban tewas akibat bencana longsor yang terjadi pada Jumat (30/5) pagi bertambah menjadi 17 orang, sementara delapan orang lainnya masih dalam pencarian.

Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, dalam keterangan resminya mengungkapkan bahwa ketiga jenazah telah berhasil diidentifikasi. Mereka adalah para pekerja tambang yang berada di lokasi saat kejadian terjadi.

“Korban pertama ditemukan sekitar pukul 16.34 WIB, dan dua lainnya ditemukan dalam selang waktu 30 menit kemudian. Ketiganya ditemukan di lokasi yang berdekatan,” ujar Sumarni.

Ia menambahkan bahwa seluruh jenazah ditemukan dalam kondisi utuh, sehingga sangat membantu proses identifikasi. Ketiga jenazah langsung dievakuasi ke RSUD Arjawinangun untuk keperluan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

Tiga korban yang berhasil diidentifikasi tersebut adalah:

  • Sakira (44), warga Blok Karang Baru, Kelurahan Cikeusal, Kecamatan Gempol.
  • Sanadi (47), warga Blok Karang Anyar, Kelurahan Cikeusal, Kecamatan Gempol.
  • Sunadi (30), warga Blok II Wanggung Wangi, Kelurahan Girinata, Kecamatan Dukupuntang.

Berdasarkan data dari posko pengaduan orang hilang, total terdapat 11 orang yang dilaporkan tertimbun. Dengan ditemukannya tiga jenazah hari ini, delapan korban lainnya masih dalam proses pencarian. Namun, proses evakuasi dihentikan sementara karena keterbatasan cahaya dan akan dilanjutkan kembali pada Minggu (1/6/2025) pagi.

Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, menyampaikan bahwa medan pencarian sangat menantang. Salah satu hambatan utama adalah keberadaan batu besar yang menutupi lokasi dugaan korban tertimbun.

“Kami sudah melakukan asesmen bersama tim SAR dan ESDM. Besok direncanakan untuk memecah batu besar di sisi timur lokasi longsor, tepat di area ditemukannya tiga korban hari ini,” ujar Yusron.

Ia menegaskan bahwa proses pemecahan batu akan dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan longsor susulan yang bisa membahayakan keselamatan tim evakuasi.

Sementara itu, penyelidikan terkait penyebab pasti longsor masih terus berlangsung. Pihak berwenang akan mengevaluasi sistem operasional tambang, termasuk kemungkinan adanya kelalaian atau pelanggaran standar operasional prosedur (SOP).

Direktur perusahaan tambang dijadwalkan meninjau langsung lokasi pada Minggu (1/6/2025) untuk proses investigasi lebih lanjut. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri telah mengambil langkah tegas dengan menutup seluruh aktivitas tambang di Gunung Kuda secara permanen atas instruksi langsung dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Tragedi longsor ini terjadi secara tiba-tiba pada Jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIB, menimpa para pekerja yang sedang berada tepat di bawah tebing batu. Hingga kini, suasana duka masih menyelimuti lokasi kejadian dan keluarga korban yang menunggu kepastian nasib orang terkasih mereka.

Pencarian korban masih terus dilanjutkan dengan harapan seluruh korban dapat segera ditemukan dan dievakuasi.