Jakarta, tiradar.id – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan bahwa perkembangan startup atau perusahaan rintisan di masa depan akan secara otomatis mengadopsi kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) sebagai penggerak utama dalam operasional bisnisnya.
“Jadi memang startup ke depan secara otomatis memang akan generasinya melahirkan startup-startup AI,” ujar Meutya saat ditemui di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/2).
Meutya menambahkan bahwa ke depannya, Kementerian Komunikasi dan Digital yang memiliki program pembinaan startup digital tidak akan secara spesifik membedakan startup berbasis AI dengan startup lainnya. Hal ini dikarenakan AI akan menjadi bagian yang melekat dalam sistem kerja perusahaan rintisan.

AI Sebagai Masa Depan Startup Indonesia
Integrasi AI dalam startup diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekosistem digital yang lebih optimal dan efisien. Dengan demikian, startup yang dibina akan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi AI guna meningkatkan daya saing dan inovasi.
“Kita enggak akan klasifikasi lagi ini ada startup biasa, startup AI. Karena memang ke depan itu trennya semua startup akan beralih ke AI untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada,” jelas Meutya.
Menkomdigi juga mengungkapkan bahwa tingkat daya tahan atau survival rate startup di Indonesia saat ini berkisar antara 10-15 persen setelah didirikan. Angka ini dianggap cukup baik jika dibandingkan dengan beberapa negara lain yang memiliki survival rate lebih rendah.
Prestasi Startup Indonesia di Tingkat ASEAN
Baru-baru ini, dalam ajang ASEAN Digital Awards, perwakilan startup Indonesia berhasil meraih sembilan penghargaan dari 18 nominasi yang tersedia. Prestasi ini menunjukkan bahwa inovasi yang dihadirkan oleh startup Indonesia mampu menjadi solusi efektif terhadap berbagai permasalahan yang ada.
Selain itu, Meutya juga menegaskan keyakinannya terhadap pertumbuhan startup di Indonesia, terutama dalam periode pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto. Dengan dukungan terhadap pengembangan sektor ekonomi digital, diharapkan semakin banyak startup inovatif yang lahir dan berkembang.
“Kami yakin juga dengan pelatihan digital talent yang lebih masif di pemerintahan Presiden Prabowo, ini kita yakin juga bisa melahirkan startup yang lebih banyak,” pungkasnya.