Tidak Hanya di Sekolah, Pemkot Tasikmalaya Tekankan Pendidikan Agama di Rumah

Sekretaris Daerah Pemkot Tasikmalaya Ivan Dicksan menandatangani hasil audiens dengan para guru madrasah diniyah di Kantor DPRD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (31/7/2023). (ANTARA/Feri Purnama)

Jakarta, tiradar.id – Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menegaskan bahwa pendidikan agama bagi anak di lingkungan rumah sangat penting. Selain itu, pemerintah juga menerapkan sistem pendidikan formal di sekolah dengan memperhatikan waktu pembelajaran yang seimbang.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, menyatakan bahwa pada prinsipnya semua siswa harus mendapatkan pendidikan agama yang memadai. Dia mengungkapkan hal ini saat menerima audiensi aksi guru madrasah diniyah di Kantor DPRD Kota Tasikmalaya pada hari Senin.

Pernyataan Sekda Kota Tasikmalaya tersebut sebagai tanggapan terhadap aksi guru madrasah diniyah yang merespons terbitnya Perpres Nomor 21 Tahun 2023 tentang Hari Kerja dan Jam Kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai Aparatur Sipil Negara. Perpres ini mengatur waktu kerja menjadi lima hari dalam sepekan.

Baca Juga:  Sebanyak 16 Taruna-Taruni STTD Magang di Dishub Cirebon

Aksi guru tersebut dilakukan karena mereka khawatir bahwa jika waktu sekolah berubah menjadi lima hari, maka sekolah akan memberlakukan belajar seharian di sekolah (full-day) sehingga siswa tidak memiliki waktu untuk belajar agama di madrasah di lingkungan rumah.

Sekda Kota Tasikmalaya akan membahas kebijakan jam belajar di sekolah agar kegiatan belajar agama di madrasah tetap menjadi prioritas yang dapat diikuti oleh siswa. Ivan menyampaikan bahwa prioritasnya adalah memungkinkan siswa untuk mendapatkan pendidikan agama di rumahnya, jika memungkinkan. Jika tidak, akan dicari solusi yang tepat.

Pemkot Tasikmalaya telah membahas tindak lanjut dari Perpres tersebut, namun sampai saat ini tidak ada rencana untuk mengubah jam sistem pendidikan di Tasikmalaya. Pemkot Tasikmalaya beranggapan bahwa sistem pendidikan yang sudah berjalan tetap dilanjutkan seperti biasa karena pendidikan adalah pelayanan langsung kepada masyarakat.

Baca Juga:  Bunda PAUD Atalia Praratya Resmikan Gedung Graha Bakti Himpaudi Jawa Barat

Pemkot Tasikmalaya juga berusaha mencapai keseimbangan dalam menerapkan pendidikan kepada anak-anak, sehingga mereka tidak hanya cerdas secara keilmuan di sekolah formal, tetapi juga memiliki kecerdasan dalam ilmu agama yang melahirkan iman dan akhlak yang baik.

Koordinator aksi guru diniyah, Asep Rizal, menjelaskan bahwa aksi tersebut dilakukan karena guru madrasah diniyah khawatir regulasi dari pemerintah pusat akan membuat waktu sekolah berubah menjadi lima hari, yang akan berdampak pada waktu sekolah menjadi sepanjang hari. Aksi ini dilakukan untuk mencegah tergerusnya keberadaan madrasah di setiap RW secara perlahan.(*)

Baca Juga:  SMPN 12 Bandung Sukses Juarai Lomba Cerdas Cermat HAM Tahun 2023

Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Pemkot Tasikmalaya tekankan pentingnya pendidikan agama bagi anak di rumah