Bilbao, tiradar,id — Tottenham Hotspur sukses menorehkan sejarah manis dengan merebut gelar juara Liga Europa 2024/25 setelah menaklukkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 pada laga final yang digelar di Stadion San Mamés, Bilbao, Kamis dini hari WIB.
Gol semata wayang dari Brennan Johnson pada menit ke-42 menjadi pembeda dalam laga ketat tersebut. Berawal dari umpan matang Pape Matar Sarr, Johnson mampu menaklukkan kiper MU dan mengantar Spurs meraih trofi Eropa ketiga dalam sejarah klub mereka.
Ini merupakan gelar Liga Europa pertama bagi Tottenham sejak 1983/84, sekaligus mengakhiri puasa gelar selama 17 tahun. Terakhir kali klub asal London Utara itu merasakan trofi adalah pada musim 2007/08 saat menjuarai Piala Liga Inggris.
Di sisi lain, Manchester United kembali harus menelan pil pahit di partai puncak. Setelah kegagalan mereka pada final Liga Europa 2020/21 melawan Villarreal lewat adu penalti, pasukan Erik ten Hag kali ini kembali gagal meraih kejayaan Eropa meski tampil dominan.
Statistik menunjukkan MU menguasai 73 persen penguasaan bola dan menciptakan 16 tembakan—enam di antaranya tepat sasaran. Namun, solidnya lini pertahanan Tottenham dan penampilan gemilang kiper Guglielmo Vicario membuat semua upaya mereka mentah.
MU sempat mengancam melalui aksi Amad Diallo yang dua kali menciptakan peluang di babak pertama, namun belum membuahkan hasil. Rasmus Højlund, Bruno Fernandes, hingga Alejandro Garnacho juga mendapat kesempatan mencetak gol di babak kedua, tetapi tak satu pun berhasil menembus gawang Spurs.
Sementara itu, Tottenham justru tampil efektif. Serangan yang lebih terstruktur dan penyelesaian akhir yang tajam membuat mereka mampu memaksimalkan satu peluang emas untuk menjadi penentu hasil akhir.
Di menit-menit akhir laga, The Red Devils terus menggempur pertahanan Spurs. Sundulan Luke Shaw yang mengarah ke gawang pun masih dapat ditepis oleh Vicario, yang tampil sebagai salah satu pahlawan kemenangan Tottenham malam itu.
Dengan kemenangan ini, Tottenham tidak hanya mengakhiri penantian panjang akan trofi, tetapi juga memastikan diri kembali diperhitungkan di kancah Eropa. Sementara MU harus kembali mengevaluasi performa mereka di laga-laga besar.