Indonesia dan Malaysia Sepakati Pembagian Pulau Sebatik

Jakarta, tiradar.id – Pembicaraan panjang mengenai batas darat antara Indonesia dan Malaysia, khususnya terkait Pulau Sebatik, akhirnya mencapai titik terang. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengumumkan bahwa negosiasi telah selesai dan kedua negara sepakat untuk membagi pulau tersebut menjadi dua bagian, dengan Indonesia menguasai bagian selatan dan Malaysia menguasai bagian utara.

Pulau Sebatik, yang terletak di wilayah timur Provinsi Kalimantan Utara, menjadi fokus utama dalam perjanjian ini. Pembagian tersebut mengikuti proses teknis yang telah mencapai tahap akhir, dan selanjutnya akan dirancang dalam sebuah nota kesepahaman (MoU) antara kedua negara.

Baca Juga:  Pemerintah Tengah Racik Aturan Ketat Terkait Kegiatan Widyawisata dan Study Tour

Menurut keterangan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri RI, pembagian tersebut mencakup juga Sungai Sinapad-Sesai, yang juga telah mencapai kesepakatan akhir. Proses selanjutnya adalah penyusunan field plan sebagai lampiran MoU, yang diharapkan selesai sebelum pertemuan para pemimpin kedua negara pada tahun ini.

Indonesia dan Malaysia berkomitmen untuk menyelesaikan tujuh segmen batas wilayah yang masih menjadi permasalahan (Outstanding Boundary Problems, OBP), dengan empat segmen di Kalimantan Barat dan tiga segmen di Kalimantan Utara. Di Pulau Sebatik, Indonesia menginginkan penyesuaian garis batas pada lintang 4° 10′, sementara Malaysia mempertahankan garis batas sesuai dengan existing pillar.

Baca Juga:  Songsong Indonesia Emas, Ini Target Bupati Bekasi dalam Visi 2025-2045

Penyelesaian ini akan memberikan Indonesia hak atas wilayahnya seluas ±121 hektar berdasarkan prinsip ‘Uti Possidetis Juris’, sementara Malaysia akan mendapatkan wilayah seluas ±5,7 hektar.

Dengan demikian, penandatanganan MoU antara pemerintah Indonesia dan Malaysia menjadi langkah penting selanjutnya untuk menyelesaikan secara resmi permasalahan batas wilayah ini. Keputusan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara dan menjadi contoh positif dalam penyelesaian konflik batas negara.

Sumber: CNN Indonesia