Mina, Arab Saudi, tiradar.id – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memastikan seluruh jamaah haji asal Indonesia telah menjalani puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah, dan kini berada di Mina untuk melaksanakan prosesi lempar jumrah.
“Bisa dipastikan tidak ada satu pun jamaah yang tidak berangkat ke Arafah kemarin, kecuali yang sedang dirawat di rumah sakit dan tidak memungkinkan untuk bergerak. Mereka pun seluruhnya sudah dibadalkan,” ujar Menag Nasaruddin saat ditemui di Mina, Jumat (7/6).
Menag menjelaskan bahwa bagi jamaah yang lanjut usia, difabel, maupun dalam kondisi sakit, pemerintah telah menyiapkan skema safari wukuf guna memastikan mereka tetap mendapatkan hak menjalankan rukun haji secara sah.
Pada Jumat pagi sekitar pukul 09.00 waktu Arab Saudi, para jamaah haji juga telah bergerak meninggalkan Mudzalifah menuju Mina untuk menjalani tahapan selanjutnya dalam rangkaian ibadah haji.
Meski sempat terjadi beberapa kesalahan teknis di lapangan, seperti jamaah yang salah masuk tenda, Menag memastikan kondisi seluruh jamaah kini dalam keadaan aman dan siap melanjutkan prosesi jumrah.
“Walau ada yang sempat salah masuk tenda, yang penting mereka sudah aman, masuk tenda, makan, minum, dan siap melanjutkan pelemparan jumrah,” jelasnya.
Menag Nasaruddin juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Arab Saudi atas fasilitas dan dukungan yang diberikan kepada jamaah Indonesia, termasuk kemudahan akses ambulans yang sangat membantu.
Ia mengungkapkan bahwa angka kematian jamaah tahun ini menurun signifikan. “Hingga hari ini tercatat sekitar 150 orang wafat. Semoga tidak bertambah,” katanya.
Meski demikian, Nasaruddin mengingatkan seluruh jamaah untuk tetap waspada. Medan di Mina dikenal berat, terutama dengan suhu siang hari yang bisa mencapai 50 derajat Celsius. Ia mengimbau jamaah untuk tidak keluar dari tenda antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat demi menghindari risiko kesehatan.
“Tempatnya (lempar jumrah) memang terlihat dekat, tapi kalau dijalani terasa jauh. Pandangan kita sering tertipu. Jadi hindari keluar tenda pada jam-jam terik,” imbaunya.
Lebih lanjut, Menag juga mengajak para jamaah untuk menjadikan lempar jumrah bukan sekadar ritual fisik, tetapi momentum spiritual untuk introspeksi dan perbaikan diri.
“Jangan hanya melempar batu, tapi buang juga sifat-sifat buruk: suka marah, pelit, berbohong, mengadu domba. Tinggalkan semua di sini, pulang ke Tanah Air sebagai pribadi yang lebih baik dan suci. Insya Allah, itulah yang akan menyelamatkan kita,” pesan Menag.
Sumber: ANTARA