Jakarta, tiradar.id – Kecelakaan tragis telah menghantam perjalanan pulang para pemudik yang berasal dari Terminal Pondok Ungu, Bekasi, menuju Jawa Timur. Bus Rosalia Indah yang mereka tumpangi menjadi saksi bisu dalam detik-detik mencekam di KM 370 Tol Semarang-Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada hari Kamis.
Kepala Kepolisian Resor Batang, Ajun Komisaris Besar Polisi Nur Cahyo Ari Prasetyo, menyampaikan bahwa seluruh penumpang bus adalah pemudik yang sedang dalam perjalanan pulang ke Jawa Timur. Namun, nasib tragis menimpa mereka, terutama bagi tujuh jiwa yang tak lagi bisa kembali ke keluarga mereka. Dua di antaranya adalah anak balita, yang tak seharusnya menjadi bagian dari statistik kecelakaan memilukan ini.
Sebelum kecelakaan terjadi, bus Rosalia Indah sempat berhenti di KM 227 Tol Pejagan-Palimanan untuk mengganti kendaraan. Namun, sayangnya, pengemudi bus tersebut tetap sama. Apakah kelelahan menjadi faktor yang memengaruhi kejadian tragis ini?
Dari tujuh korban jiwa yang meninggal, empat di antaranya telah teridentifikasi. Keduanya berasal dari Bekasi, Jawa Barat, satu dari Wonogiri, Jawa Tengah, dan satu lagi dari Nganjuk, Jawa Timur. Sementara itu, 17 penumpang lainnya yang mengalami luka-luka masih berjuang untuk pulih di Rumah Sakit Islam Kendal.
Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Batang, Ajun Komisaris Polisi Wigiyadi, bus Rosalia Indah sempat terseret sekitar 150 meter saat terperosok ke parit. Akibatnya, beberapa penumpang terlempar keluar dan lainnya terjepit, menyisakan luka fisik dan mental yang mendalam.
Sementara itu, Jalur Widodo, sang pengemudi bus, saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Pertanyaan mendasar pun muncul: Apa yang menyebabkan kecelakaan tragis ini? Apakah faktor-faktor seperti kelelahan atau keadaan jalan memainkan peran dalam kejadian yang merenggut nyawa ini?
Kecelakaan ini tidak hanya menjadi duka bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi peringatan bagi semua pihak terkait untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya. Perlunya evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan dan pengawasan ketat terhadap kondisi kendaraan dan pengemudi menjadi penting untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.
Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan berharap agar para korban yang luka dapat pulih dengan cepat. Semoga tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih memperhatikan keselamatan dalam setiap perjalanan.
Sumber: ANTARA