Ragam  

Agar Terus Relevan Untuk Perusahaan, Pekerja Usia 30-an Tahun Harus Tingkatkan Keterampilan

Ilustrasi - Seorang warga mengakses laman situs Prakerja di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Rabu (12/101/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj/aa)

Jakarta, tiradar.id – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengingatkan agar pekerja berusia 30-an, terutama yang berusia 35 tahun, untuk selalu meningkatkan keterampilan mereka agar tetap relevan bagi perusahaan.

Dalam acara di Jakarta pada hari Kamis, Denni menyatakan bahwa rentang usia tersebut sangat rentan karena pekerja berusia 30-an akan bersaing dengan lulusan muda yang lebih gesit dan memiliki pengetahuan yang lebih baru. Hal ini berlaku untuk semua jenis pekerja, baik pekerja manual maupun pekerja kantoran.

Selain itu, pekerja yang bekerja secara outsourcing atau melalui perusahaan alih daya juga seringkali khawatir mengenai potensi tidak diperpanjangnya kontrak kerja di rentang usia tersebut.

“Bagi mereka yang berusia 30-an, janganlah bersikap santai. Dapatkanlah keterampilan dan bersiaplah. Rentang usia ini rentan karena Anda akan bersaing dengan lulusan S1 yang lebih muda dan memiliki pengetahuan yang lebih baru. Sedangkan Anda masih menggunakan pengetahuan yang Anda peroleh 10 tahun yang lalu saat Anda lulus kuliah,” ujar Denni.

Baca Juga:  Pemilu dan Pilkada Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Atas 5 Persen

Denni juga mengingatkan bahwa perubahan dalam lanskap bisnis terjadi dengan sangat cepat. Selain itu, disrupsi dalam dunia bisnis dapat terjadi kapan saja, mulai dari disrupsi geopolitik, teknologi, hingga kesehatan seperti yang terjadi pada pandemi COVID-19. Oleh karena itu, angkatan kerja dituntut untuk selalu siap menghadapi perubahan tersebut.

Menurut Denni, terdapat banyak peluang karir baru yang tersedia. Namun, seringkali pekerja mengalami kendala ketidakcocokan antara keterampilan yang dibutuhkan dengan keterampilan yang dimiliki saat ini.

Oleh karena itu, pemerintah telah memberikan kesempatan kepada angkatan kerja berusia 18-64 tahun untuk meningkatkan keterampilan (upskilling) dan memperoleh keterampilan baru (reskilling) melalui pelatihan yang disediakan oleh Program Kartu Prakerja. Namun, Denni menekankan bahwa kunci kesuksesan dalam karier tetap berada di tangan masing-masing individu.

Baca Juga:  Bank Indonesia Siapkan Tambahan Likuiditas Perbankan Hingga Rp280 Triliun

“Program Kartu Prakerja menyediakan akses untuk memperoleh keterampilan baru yang dibutuhkan oleh pasar. Namun, kunci keberhasilan tetap berada di tangan individu itu sendiri. Pemerintah membuka kesempatan, namun individu yang harus mengambil dan memastikan untuk memperoleh keterampilan tersebut,” ucapnya.

Setelah memperoleh keterampilan yang diinginkan, angkatan kerja juga dapat menemukan rekomendasi lowongan pekerjaan di dashboard akun Kartu Prakerja, selain rekomendasi pelatihan lain yang sesuai dengan profil individu masing-masing.

Hasil survei evaluasi Kartu Prakerja baru-baru ini mencatat bahwa sekitar 24 persen peserta Kartu Prakerja yang sebelumnya menganggur berhasil mendapatkan pekerjaan atau memulai usaha sendiri sekitar satu setengah bulan setelah menyelesaikan program.

Baca Juga:  Asep Sulaeman Sabanda Mengundurkan Diri dari Komisaris Utama PT ZATA dan IPPE

Jika dilihat dari perspektif yang lebih luas, mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), program Kartu Prakerja juga telah meningkatkan persentase angkatan kerja yang pernah mengikuti pelatihan hampir dua kali lipat dari sebelumnya 10,25 persen pada tahun 2020 menjadi 19,08 persen pada tahun 2023. (*)

Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Pekerja usia 30-an diingatkan untuk naikkan keterampilan