Ragam  

Dorong Promosi Produk Dalam Negeri, Sandiaga Uno Gunakan “Tanjak”

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. ANTARA/Jessica/pri.

Jakarta, tiradar.id – Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), menunjukkan dukungannya terhadap produk dalam negeri dengan mengenakan topi khas adat Melayu, yang disebut ‘Tanjak’. Saat menghadiri bazar UMKM Batam Jazz and Fashion (Bajafash) di Batam, Sandiaga mencoba topi ‘Tanjak’ berwarna hijau yang memiliki makna “Putra Kayangan,” sering digunakan oleh kaum bangsawan Melayu.

“Saya sangat menyukai warna Tanjak ini. Awalnya agak sempit saat pertama kali mengenakannya, tetapi untungnya bisa diatur sehingga cocok dengan ukuran kepala saya,” ujar Sandiaga di Batam, Jumat.

Menurut Sandiaga, Tanjak berwarna hijau ini menjadi simbol dari pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan, sehingga ia langsung membeli topi adat tersebut.

Baca Juga:  WhatsApp Menghadirkan Fitur Baru: Berbagi Video Resolusi Tinggi (HD)

“Warnanya sangat cocok dan sesuai dengan visi masa depan kita, yaitu ekonomi hijau dan pariwisata yang ramah lingkungan,” ucapnya.

Melihat banyaknya pelaku UMKM yang berpartisipasi dalam bazar Bajafash, Sandiaga menyatakan bahwa produk usaha mikro di Batam memiliki kualitas yang sangat baik dengan hasil barang yang bagus dan terkurasi.

Ia juga mengungkapkan bahwa setiap UMKM di Batam mampu menciptakan empat hingga enam lapangan pekerjaan bagi daerah setempat.

“UMKM di Batam luar biasa. Saya melihat kualitas produk mereka sudah sangat baik dan terkurasi. Setiap UMKM mampu menciptakan lapangan kerja untuk 4 hingga 6 orang, dan ini sejalan dengan target kita untuk menciptakan 4,4 juta lapangan kerja,” ujar Sandiaga.

Baca Juga:  Melahirkan di Air: Pilihan Kompleks untuk Kehamilan Berisiko Tinggi

Tanjak yang dikenakan oleh Sandiaga adalah karya dari desainer bernama Baskoro dengan nama brand Raja Qisty.

Baskoro menjelaskan bahwa produknya memiliki target pasar khusus, yaitu orang-orang Melayu baik di dalam maupun luar negeri.

Di Indonesia, wilayah yang menjadi sasaran pasar adalah Kalimantan Barat, Medan, Lampung, Palembang, dan Pekanbaru.

Sementara itu, pasar luar negeri yang dituju mencakup negara Singapura, Thailand, dan Malaysia.(*)

Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Menparekraf kenakan “Tanjak” untuk dorong promosi produk dalam negeri