Jakrata, tiradar.id – Saat ini Indonesia tengah merayakan hari kemerdekaannya yang ke-79. Dalam usia yang cukup matang ini, kita sebagai generasi penerus perlu memahami bahwa kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah hasil perjuangan keras para pendahulu kita. Tugas kita adalah mengisi kemerdekaan ini dengan kontribusi yang berarti, tanpa harus mengangkat senjata atau mengorbankan nyawa.
Namun, di balik perayaan ini, kita juga dihadapkan pada tantangan baru yang lebih kompleks. Kemajuan teknologi dan globalisasi membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan kita. Sisi gelap dari kemajuan teknologi, seperti perjudian daring dan penipuan yang semakin canggih, serta dampak negatif dari globalisasi yang mempengaruhi budaya lokal, menjadi tantangan serius. Pergaulan global yang semakin intens seringkali membuat kita lebih terbuka terhadap budaya dan produk asing, yang kadang-kadang mengancam keberadaan budaya lokal kita sendiri.
Kita harus ingat bahwa bergaul secara global adalah hal yang tak terhindarkan, namun kita harus tetap menjaga nasionalisme kita. Terutama bagi generasi muda yang seringkali terpesona oleh idola dari luar negeri dan cenderung mengabaikan produk dan budaya dalam negeri. Kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya sendiri harus terus digalakkan.
Pidato Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1964, yang memperkenalkan konsep Tri Sakti—Berdaulat dalam politik, Berdikari dalam ekonomi, dan Berkepribadian dalam kebudayaan—masih relevan hingga kini. Konsep ini mengingatkan kita untuk selalu berjuang demi kedaulatan dan kemajuan bangsa dalam berbagai aspek.
Mengenang tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan seperti Soetomo, Bung Karno, dan RA Kartini, kita diingatkan bahwa perjuangan untuk kemerdekaan tidak hanya terjadi dalam masa penjajahan. Di setiap era, kita memiliki tantangan yang perlu dihadapi dengan semangat perjuangan yang sama. Saat ini, tantangan terbesar termasuk melawan korupsi dan perjudian, serta melindungi seni budaya dan produk lokal.
Menjadi pahlawan zaman kini tidak harus dengan melakukan hal-hal yang sangat besar atau heroik. Setiap orang bisa menjadi pahlawan dalam kapasitasnya masing-masing. Contohnya, Slamet Riyadi, seorang guru Matematika yang berhasil mengikuti program Honeywell for Educators at Space Academy (HESA) dan berkontribusi pada pendidikan STEM di Indonesia, atau Swietenia Puspa Lestari yang mendirikan Divers Clean Action untuk menyelamatkan ekosistem laut dari sampah plastik.
Hari ini, saat kita merayakan 79 tahun kemerdekaan Indonesia, kita juga merayakan pencapaian dan upaya untuk mewujudkan ibu kota baru, Ibu Kota Nusantara (IKN). Ini adalah simbol kemajuan dan harapan untuk masa depan Indonesia. Mari kita dukung dan apresiasi usaha keras para putra-putri bangsa yang telah berkontribusi dalam mewujudkan IKN dan terus berusaha untuk menjadikan Indonesia lebih mulia.
Selamat Hari Kemerdekaan! Mari kita terus berjuang dan berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik dan lebih maju. Merdeka!