Ragam  

Psikolog Imbau Masyarakat Tidak Curhat dengan AI

Jakarta, tiradar.id — Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi., atau akrab disapa Romi, mengingatkan masyarakat agar tidak menjadikan kecerdasan buatan (AI) sebagai tempat curhat atau konsultasi terkait masalah hati dan kepribadian.

Menurut Romi, meskipun jawaban AI bisa tampak logis, sistem tersebut hanya mengandalkan data umum yang sama untuk semua orang sehingga hasilnya sering tidak sesuai dengan kondisi individu. “AI tidak memahami konteks emosional seseorang. Sementara dalam konsultasi dengan manusia, ada banyak aspek psikologis dan sosial yang ikut dipertimbangkan,” ujarnya, Senin (13/10).

Ia menilai, sebagian orang mungkin merasa lebih nyaman bercerita kepada AI karena tidak takut dihakimi atau rahasianya tersebar. Namun, Romi menegaskan bahwa AI tetaplah mesin tanpa empati dan tidak mampu memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan manusia.

Romi menyarankan agar masyarakat yang merasa kesepian atau butuh tempat bercerita sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog profesional. “Berbicara dengan manusia lebih membantu karena kita adalah makhluk sosial,” katanya.

Ia menambahkan, AI masih dapat dimanfaatkan untuk mencari informasi ringan, seperti gejala umum kecemasan. Namun untuk masalah mendalam yang menyangkut emosi dan kepribadian, konsultasi dengan manusia tetap menjadi pilihan terbaik.