Jakarta, tiradar.id – Pernahkah kamu menemukan konten di media sosial yang begitu menarik hingga langsung membuatmu ingin tahu lebih jauh tentang produk atau brand di baliknya? Konten viral memang memiliki kekuatan luar biasa untuk meningkatkan brand awareness dan bahkan bisa mendongkrak penjualan secara signifikan. Namun, tantangan sesungguhnya adalah bagaimana membuat konten yang bukan hanya viral, tetapi juga relevan, konsisten dengan identitas bisnis, serta mampu membangun hubungan jangka panjang dengan audiens.
Berikut ini adalah 10 langkah strategis untuk menciptakan konten viral yang tidak hanya sensasional, tapi juga bermakna dan mencerminkan nilai brand kamu.
1. Kenali Target Audiensmu
Langkah awal yang krusial adalah memahami siapa yang menjadi target audiensmu. Konten yang viral akan berdampak lebih besar jika menjangkau orang yang tepat.
Contoh: Jika kamu menjual kopi kekinian untuk Gen Z, gunakan bahasa gaul, visual estetik, dan tren TikTok yang sedang naik daun.
Tips: Manfaatkan Google Analytics atau Instagram Insight untuk mengetahui demografi dan perilaku audiens.
2. Tentukan Tujuan Konten
Setiap konten harus punya tujuan yang jelas—apakah untuk meningkatkan engagement, edukasi pasar, atau mendorong penjualan.
Contoh: Jika tujuannya engagement, buat kuis interaktif, polling, atau tantangan yang melibatkan audiens.
3. Gunakan Storytelling yang Menggugah
Cerita yang menyentuh hati atau lucu akan lebih mudah diterima dan dibagikan oleh audiens.
Contoh: Brand makanan rumahan bisa menceritakan perjuangan seorang ibu memulai usaha dari dapur rumahnya.
4. Ikuti Tren Tanpa Kehilangan Jati Diri
Mengikuti tren memang penting, tapi jangan sampai mengorbankan karakter brand-mu.
Contoh: Jika filter wajah hewan sedang viral dan kamu punya bisnis pet shop, buat konten bertema “jika hewan peliharaanmu bisa selfie”.
5. Gunakan Visual Menarik dan Konsisten
Visual memegang peran penting dalam viralitas konten. Namun, pastikan tetap konsisten dengan identitas brand.
Contoh: Brand skincare bisa menggunakan warna pastel dan gaya estetik yang konsisten di setiap unggahan.
6. Sesuaikan Format dengan Platform
Setiap platform media sosial punya karakteristik berbeda, sehingga format kontennya juga harus disesuaikan.
Contoh: Di TikTok, video pendek dengan musik populer bisa viral. Di Instagram, carousel edukatif lebih efektif.
7. Tambahkan Sentuhan Emosional
Emosi adalah kunci viralitas. Konten yang menyentuh hati, lucu, atau membangkitkan semangat akan lebih mudah dibagikan.
Contoh: Kampanye tentang pentingnya menjaga kesehatan orang tua dengan air minum cukup bisa menyentuh banyak orang.
8. Libatkan Audiens
Audiens yang merasa terlibat akan lebih loyal dan membantu penyebaran konten secara organik.
Contoh: Adakan kontes OOTD dengan produk fashion lokal dan repost karya para peserta sebagai bentuk apresiasi.
9. Optimalkan Waktu dan Hashtag
Waktu unggahan dan hashtag yang digunakan sangat memengaruhi jangkauan konten.
Contoh: Posting saat jam makan siang untuk pekerja kantoran dan gunakan hashtag seperti #LocalBrandDay atau #SupportUMKM.
10. Evaluasi dan Iterasi
Terus evaluasi performa konten dan lakukan perbaikan berdasarkan data yang ada.
Contoh: Jika konten behind the scene punya engagement tinggi, pertimbangkan untuk memasukkan lebih banyak konten sejenis.
Membuat konten viral bukanlah soal keberuntungan semata, tetapi soal strategi yang tepat, pemahaman yang mendalam tentang audiens, dan konsistensi terhadap nilai brand. Dengan menerapkan 10 langkah di atas, kamu tak hanya menciptakan konten yang ramai diperbincangkan, tapi juga membangun relasi kuat dengan konsumen.
Ingat, konten viral yang tidak sesuai dengan nilai brand justru bisa merusak reputasi bisnis kamu. Jadi, mari mulai buat kontenmu dengan strategi yang matang. Viral boleh, asal tetap relevan dan strategis!