Jakarta, tiradar.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menargetkan bahwa Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Candi Borobudur akan menerima kunjungan sebanyak 2 juta wisatawan mancanegara (wisman) setiap tahun.
Sandiaga mengungkapkan bahwa progres pencapaian tersebut telah sesuai jalur, dan jumlah kunjungan wisman telah melebihi target yang ditetapkan. Selain itu, kunjungan wisatawan Nusantara (wisnus) juga memberikan dampak positif dalam menciptakan lapangan kerja. Hal ini diungkapkan oleh Sandiaga melalui siaran resminya di Jakarta, pada hari Jumat.
Ia menjelaskan bahwa pencapaian target tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah populasi umat Budha di negara-negara anggota ASEAN.
Sandiaga menyatakan bahwa dapat diproyeksikan jumlah kunjungan wisman ke Borobudur mencapai 2 juta wisman, dengan target total pendapatan devisa pariwisata mencapai 2 miliar dolar AS.
Sandiaga juga menjelaskan bahwa upaya dan langkah-langkah pengembangan di Candi Borobudur akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja tidak hanya untuk masyarakat Magelang, tetapi juga untuk wilayah sekitarnya seperti Yogyakarta dan Jawa Tengah secara umum.
Pemerintah berfokus pada pengembangan lima DPSP menjadi destinasi pariwisata berkualitas dan ditargetkan untuk menyelesaikan hal ini pada tahun 2024.
Pencapaian target jumlah kunjungan wisman dan wisnus pada tahun 2023 menjadi indikator utama yang mencerminkan kesiapan lima DPSP sebagai destinasi pilihan utama dalam menyambut momentum pemulihan pariwisata global pada 2024.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa berdasarkan hasil evaluasi, lima DPSP di Indonesia telah mengalami kemajuan berkat adanya Undang-undang Kesehatan.
Luhut mengungkapkan bahwa penting untuk menonjolkan wisatawan kesehatan, sehingga masyarakat yang biasanya berobat di luar negeri akan kembali berobat di Indonesia.
Selain itu, tata ruang dan arsitektur kearifan lokal menjadi kunci utama dalam pembangunan infrastruktur lima DPSP.
Terhadap kunci utama tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kamis (19/7) telah menerima dokumen hak pengelolaan lahan (HPL) dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang akan dikelola oleh Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB).
Dua HPL dengan nomor 003 dan 004 tersebut masing-masing memiliki luas lahan sebesar 21 hektare dan 30 hektare.(*)
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Menparekraf: Target wisman ke Borobudur 2 juta kunjungan per tahun