Getaran Gempa Malang Dirasakan di Jember dan Lumajang Subuh Tadi

Jember, tiradar.id – Sebagian warga di Kabupaten Jember dan Lumajang dihebohkan oleh getaran gempa magnitudo 5,3 yang mengguncang, dengan pusat gempa berlokasi di laut 127 kilometer tenggara Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Selasa pukul 02.42 WIB.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Widodo Julianto, mengonfirmasi bahwa sebagian warga di Jember merasakan guncangan gempa tersebut. “Memang benar gempa Malang dirasakan sebagian warga di Jember. Saya sendiri yang berada di kawasan kota juga merasakan guncangan gempa itu,” ujarnya.

Widodo menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau dampak gempa Malang, terutama di daerah pesisir selatan, karena guncangan gempa biasanya lebih terasa kuat di wilayah tersebut. “Sampai dengan sekarang belum ada laporan kerusakan, namun kami tetap melakukan pemantauan lapangan apakah ada dampak akibat gempa tersebut. Mudah-mudahan aman dan terkendali,” tambahnya.

Baca Juga:  Gempa Berkekuatan 5,5 Magnitudo Guncang Ambon, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Patria Dwi Hastiadi, Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, juga membenarkan bahwa sebagian warga di Kabupaten Lumajang merasakan getaran gempa Malang. “Sejauh ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa Malang karena warga Lumajang hanya merasakan getaran gempa sebentar saja, namun kami tetap memonitor dampak gempa tersebut,” ungkapnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya menyatakan bahwa gempa magnitudo 5,3 tersebut terjadi pada Selasa pukul 02.42 WIB, dengan pusat gempa berlokasi di laut 127 kilometer tenggara Kabupaten Malang. Pusat gempa terletak pada koordinat 9.28 Lintang Selatan dan 112.61 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.

Baca Juga:  Persib Bandung Berjaya Atas Borneo FC Samarinda dengan Skor 2-1

BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi gempa bumi susulan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Dalam situasi seperti ini, koordinasi antara pihak berwenang dan kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan menjadi kunci utama untuk menghadapi potensi bencana alam. Semoga dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mengurangi risiko dan kerugian akibat gempa bumi di masa mendatang.