Bandung, tiradar.id – Duka menyelimuti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) setelah seorang mahasiswinya, Ajeng Mahromatussa’diyyah (21), ditemukan tewas di Gedung Gymnasium UPI pada Kamis (26/12/2024).
Berikut ini adalah fakta-fakta yang terungkap terkait kematian Ajeng.
1. Kronologi Penemuan oleh Saksi
Ajeng ditemukan dalam kondisi telungkup dengan kepala berdarah dan tertutup kerudung. Penemuan ini bermula saat dua mahasiswa, Fajri dan Daffa, datang ke Gedung Gymnasium UPI untuk mengerjakan tugas video basket sekitar pukul 15.00 WIB. Ketika naik ke lantai dua, keduanya melihat Ajeng sudah tergeletak.
Keduanya segera melaporkan kejadian tersebut kepada pengelola gedung, yang kemudian diteruskan ke Polsek Sukasari.
2. Dugaan Penyebab Kematian
Prof. Suhendra, Kepala Kantor Hubungan Masyarakat UPI, membenarkan kejadian ini dan menyebutkan bahwa Ajeng terjatuh dari lantai dua Gedung Gymnasium. Namun, penyebab pasti kematiannya masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
“Latar belakang kejadiannya belum diketahui,” ujar Prof. Suhendra.
3. Luka-Luka yang Ditemukan
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Abdul Rachman, mengungkapkan hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa tidak ditemukan luka di kepala, melainkan darah keluar dari hidung Ajeng. Selain itu, kaki kanan Ajeng patah.
“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan tim kedokteran dari rumah sakit,” jelas Abdul.
4. Penyelidikan Mendalam oleh Polisi
Kapolsek Sukasari, AKP Ni Wayan Mirasni, menegaskan bahwa pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terkait kronologi dan latar belakang kejadian. Tim kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian dan membawa jenazah Ajeng ke RS Sartika Asih.
“Kami juga akan meminta keterangan dari teman-teman dekat almarhumah dan keluarganya untuk mengetahui apakah ada permasalahan sebelumnya,” kata Ni Wayan.
5. Ajeng, Mahasiswi Berprestasi
Ajeng adalah mahasiswa berprestasi dari angkatan 2021, prodi Pendidikan Masyarakat S1, Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas dan aktif. Ajeng merupakan warga Kampung Dayamekar, Cikalong Wetan, Bandung Barat, dan alumni SMAN 1 Cikalongwetan.
Kematian Ajeng menyisakan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan civitas akademika UPI. Pihak kampus dan kepolisian diharapkan segera mengungkap kebenaran di balik kejadian tragis ini.
