Ragam  

Hari Pertama Pelaksanaan MBG Sudah Dijalankan di Seluruh Indonesia

Sejumlah siswa menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

Jakarta, tiradar.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pada hari ini mendapat sambutan antusias dari berbagai kalangan, terutama para siswa. Banyak murid yang merasa senang karena kini mereka bisa menghemat uang jajan dan lebih fokus dalam belajar. Program ini mengoperasikan 190 satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) yang dipimpin oleh utusan dari Badan Gizi Nasional, dan rencananya akan berlangsung secara serentak di seluruh Indonesia.

Pada hari pertama pelaksanaannya, sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih melakukan inspeksi langsung untuk memastikan kelancaran program tersebut. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengunjungi SDN Cilangkap 05 di Depok, Jawa Barat, untuk meninjau distribusi makanan bergizi kepada siswa. Makanan yang dibagikan berupa nasi, ayam, sayur tumis, tahu, dan jeruk.

Dalam kesempatan tersebut, Meutya berharap agar program ini dapat meningkatkan semangat belajar siswa. “Sasarannya adalah adik-adik bergizi supaya bisa konsentrasi di sekolah dan mendapatkan nilai yang lebih baik,” ujar Meutya, mengingatkan pentingnya asupan gizi dalam menunjang prestasi belajar.

Baca Juga:  Aritmia Jantung: Kondisi yang Serius dan Pengobatannya

Selain itu, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, juga turun ke lapangan untuk memantau pelaksanaan di Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebayunan, Tapos, Depok. Cak Imin—panggilan akrab Muhaimin—menegaskan bahwa pengawasan dilakukan untuk memastikan kualitas gizi yang disajikan sesuai standar yang telah ditetapkan. Ia juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi, tetapi juga berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar.

Para pejabat lainnya, seperti Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana Nasional, Isyana Bagoes Oka, dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, juga melakukan kunjungan ke beberapa sekolah di Kabupaten Bogor. Program ini dianggap sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.

Baca Juga:  Pihak Manajemen Tegaskan Produk Roti Aoka Tidak Mengandung Pengawet Kosmetik

Menurut Isyana, mencegah stunting sejak 1.000 hari pertama kehidupan adalah langkah penting dalam memastikan generasi yang sehat dan produktif. Sementara itu, Atip menekankan pentingnya asupan gizi yang baik untuk mendukung pendidikan yang berkualitas.

Selain itu, program ini juga diharapkan memberikan manfaat ekonomi, terutama bagi masyarakat yang terlibat langsung dalam pengolahan makanan. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa hingga tahun 2025, pemerintah menargetkan adanya 5.000 dapur yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menyediakan makanan bergizi bagi siswa.

Salah satu siswa SMP di Jakarta Barat, Nayla (12), mengungkapkan kebahagiaannya karena dapat menabung uang jajan yang biasanya digunakan untuk membeli makanan. “Lebih hemat sih, jadi sisa uang jajan bisa ditabung,” ujarnya. Hal yang sama juga dirasakan oleh siswi lainnya, Angle, yang merasa makanan yang disediakan lebih sehat dan lengkap.

Baca Juga:  Prabowo Sebut Program MBG Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa hingga Rp6 Miliar per Tahun

Meskipun begitu, ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki, seperti bentuk sajian makanan yang perlu disesuaikan agar lebih mudah dikonsumsi oleh anak-anak, terutama di tingkat TK. Namun, secara keseluruhan, program ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak Indonesia.