Ragam  

Gula Berlebihan Tidak Hanya dari Makanan Manis, Waspada Gula Tersembunyi

Jakarta, tiradar.id – Konsumsi gula berlebihan yang berujung pada penyakit diabetes ternyata tidak hanya berasal dari makanan dan minuman manis, tetapi juga dari makanan berbahan dasar karbohidrat seperti tepung-tepungan. Hal ini disampaikan oleh dr. Nur Rahmah Oktariani, dokter spesialis penyakit dalam RSUD Kepulauan Seribu, dalam sebuah diskusi daring mengenai diabetes pada Senin (tanggal tidak disebutkan).

“Selama ini kita berpikir gula hanya berasal dari makanan manis dan minuman manis. Padahal, ada sumber gula lain yang kerap terlupakan, yaitu dari karbohidrat yang kita konsumsi sehari-hari seperti nasi, kentang, dan makanan berbahan tepung,” ujar dr. Nur.

Ia menjelaskan bahwa kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan makanan lain yang juga mengandung karbohidrat tinggi, seperti bakso dengan bihun atau mi, serta konsumsi minuman kemasan tinggi gula (lebih dari 20 gram per sajian), dapat meningkatkan risiko terkena diabetes melitus.

Baca Juga:  Kenali Tanda Kekurangan Protein yang Harus Diwaspadai

Risiko Resistensi Insulin

Jika pola hidup tersebut terus dijalani dalam jangka panjang, tubuh akan mengalami resistensi insulin. Hal ini terjadi karena sel beta pankreas harus bekerja ekstra keras untuk memproduksi insulin dalam jumlah besar secara terus-menerus. Akibatnya, pankreas menjadi kelelahan dan produksi insulin tidak lagi optimal.

“Resistensi insulin ini akan berdampak pada organ hati dan otot, yang seharusnya membantu mengolah glukosa dalam darah menjadi energi atau cadangan energi. Jika insulin tidak bekerja maksimal, maka glukosa akan tetap berada dalam darah dan menyebabkan kadar gula tinggi,” jelasnya.

Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menjadi pemicu utama terjadinya diabetes melitus. Oleh karena itu, dr. Nur menekankan pentingnya membatasi asupan gula, bukan menghindari secara total, tetapi dalam jumlah yang wajar.

Baca Juga:  Menjaga Kesehatan Tubuh di Musim Hujan dengan Vitamin C dan Makan Sehat

Batas Aman Konsumsi Gula

Mengacu pada anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), batas konsumsi gula tambahan bagi orang dewasa adalah sekitar 50 gram atau setara dengan empat sendok makan per hari. Gula tambahan ini bisa berasal dari makanan maupun minuman yang dikonsumsi sehari-hari.

Selain membatasi asupan gula dan karbohidrat, masyarakat juga dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi protein, lemak sehat, buah, dan sayuran. Serat dari sayur dan buah dapat membantu mengontrol kadar gula darah, sedangkan kandungan antioksidan dapat membantu menangkal racun dari makanan.

Pentingnya Aktivitas Fisik

Bagi penderita diabetes, menjaga pola makan sehat perlu diimbangi dengan aktivitas fisik yang rutin. Dr. Nur menyarankan olahraga ringan hingga sedang seperti aerobik, jogging, jalan cepat, atau berenang selama 30 hingga 45 menit setiap hari.

Baca Juga:  Kemenkes Targetkan Eliminasi Penyakit Hepatitis B dan C di RI

Dengan mengadopsi gaya hidup sehat yang seimbang antara pola makan dan aktivitas fisik, risiko terkena diabetes dapat diminimalkan. Kesadaran terhadap sumber gula tersembunyi juga menjadi langkah awal yang penting dalam mencegah penyakit kronis ini.