Jakarta, tiradar.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa meskipun terdapat guncangan ekonomi global, kinerja ekonomi Indonesia tetap tangguh. Selama enam kuartal berturut-turut, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah konsisten berada di sekitar 5 persen, yang merupakan kondisi yang cukup baik jika dibandingkan dengan beberapa negara saat ini.
Keberhasilan ini dicapai melalui kombinasi kebijakan fiskal dan moneter yang menjadi kunci penting dalam mencapai hasil tersebut. Salah satunya adalah konsolidasi fiskal yang disiplin setelah pandemi COVID-19.
Pada sesi pertama pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India, Menkeu RI juga membahas dua prioritas Indonesia. Pertama adalah Mekanisme Transisi Energi Indonesia (Energy Transition Mechanism/ETM) dan kedua adalah Pandemic Fund. Kedua isu ini merupakan inisiatif dari Presidensi G20 Indonesia tahun sebelumnya. Indonesia akan terus menyuarakan isu-isu ini dalam berbagai forum multilateral seperti G20 dan ASEAN.
Selain itu, pada sesi kedua, Sri Mulyani membahas mengenai mekanisme pembiayaan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui Mekanisme Transisi Energi.
Pada tahun sebelumnya, Indonesia telah meluncurkan ETM Country Platform yang telah berhasil menerima pendanaan sebesar 500 juta dolar AS untuk mempercepat penutupan dua proyek pembangkit listrik tenaga batu bara sebesar 1,6 gigawatt.
Terakhir, dalam pertemuan tersebut, Menkeu Sri Mulyani juga membahas agenda Presidensi G20 India, yaitu “Financing Cities of Tomorrow”. Indonesia menyatakan dukungan dan apresiasi terhadap inisiatif ini, terutama dalam acara dialog mengenai infrastruktur.
Sri Mulyani menekankan bahwa sangat penting bagi Indonesia untuk terus membangun dunia, namun tetap menjaga bumi tempat tinggal kita dalam proses pembangunan tersebut.(*)
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Sri Mulyani paparkan tangguhnya ekonomi RI di hadapan negara G20