Menlu RI Jelaskan Peran ASEAN dalam Menjaga Perdamaian

Tangkapan layar Menlu RI Retno Marsudi saat menyampaikan pernyataan pers secara daring mengenai kunjungan kerjanya di Norwegia pada Selasa (13/6/2023). (ANTARA/Yashinta Difa)

Jakarta, tiradar.id – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengemukakan peran ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas saat menjadi pembicara utama dalam Oslo Forum di Norwegia, Selasa.

Praktisi perdamaian dari pemerintah, organisasi internasional, akademisi, dan LSM menghadiri forum tahunan yang membahas isu resolusi konflik dan perdamaian tersebut.

Retno mengatakan bahwa ASEAN menggunakan kekuasaan dan politiknya untuk membuat Asia Tenggara menjadi kawasan yang stabil dan damai dalam pernyataan pers daring di kanal YouTube Kemlu RI, Selasa.

ASEAN terus bekerja keras dalam memainkan peran tersebut dengan mendorong budaya dialog yang penting untuk membangun saling percaya dan menyelesaikan konflik.

Retno menekankan bahwa budaya dialog berarti siap mendengarkan, mempertimbangkan pandangan pihak lain, menganut paradigma win-win, dan berdiri setara.

ASEAN juga membawa budaya ini dalam berbagai mekanisme yang dipimpin oleh ASEAN atau mekanisme yang dipimpin oleh ASEAN.

Baca Juga:  Jelang Pemilu, Bupati Ciamis Tekankan TNI-Polri Tak Terlibat Politik Praktis

ASEAN terus berusaha membangun budaya inklusif sebagai bagian dari DNA perhimpunan tersebut.

Retno mengakui bahwa di tengah rivalitas kekuatan besar, segala hal terus dipolitisasi, dan negara-negara dipaksa untuk memihak.

Namun, ASEAN tetap konsisten dalam menjalin kerja sama dengan semua pihak, tanpa memilih salah satu pihak dan menutup pintu bagi pihak lain. Pendekatan inklusif ASEAN tercermin dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

Selanjutnya, Retno menegaskan bahwa ASEAN akan terus berusaha menghormati aturan (rules of the game).

Aturan hukum internasional Piagam PBB harus dihormati secara konsisten, dan konsistensi ini memiliki arti yang sangat penting. Tanpa konsistensi, perdamaian tidak akan tercipta.

“Konsistensi berarti values dan actions haruslah sama,” kata Retno menambahkan.

Retno juga menginformasikan perkembangan terkini di Myanmar dalam Oslo Forum.

Baca Juga:  Selama Ramadan 2023, Ini Aturan Jam Kerja ASN Pemkot Cimahi

Dia menyebutkan bahwa pendekatan dan dialog terus diupayakan oleh Indonesia sebagai ketua ASEAN untuk membantu penyelesaian krisis di Myanmar yang dipicu oleh kudeta militer terhadap pemerintahan terpilih merupakan salah satu elemen penting dari Konsensus Lima Poin.

Selama hampir enam bulan, Indonesia telah melakukan lebih dari 70 pendekatan dengan hampir semua pihak di Myanmar, seperti yang diungkapkan oleh Retno.

“Dalamengagements ini tidak muncul di headline news karena Indonesia memilih untuk tidak melakukan megaphone diplomacy,” katanya.

Indonesia meyakini bahwa pendekatan yang dilakukan akan menciptakan rasa saling percaya, yang merupakan modal dasar yang sangat penting untuk memfasilitasi dialog di antara pihak-pihak yang terlibat konflik di Myanmar.

Retno juga menjelaskan bahwa Indonesia telah melakukan enggagements dengan negara tetangga Myanmar untuk memastikan kebijakan mereka mendukung upaya yang dilakukan oleh ASEAN.

Baca Juga:  Menkominfo dan Menhan Berdiskusi dengan CEO Apple Tim Cook

Bersama Menlu Kolombia dan CEO International Crisis Group, Retno diundang sebagai pembicara utama dalam sesi pleno forum di Oslo tersebut.

Undangan tersebut merupakan pengakuan terhadap peran aktif Indonesia dalam mendorong dan mengupayakan perdamaian, termasuk di Myanmar dan Afghanistan, tambahnya.

Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Menlu RI paparkan peran ASEAN dalam menjaga perdamaian