Jakarta, tiradar.id – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan komitmennya untuk menyediakan layanan konektivitas dan digitalisasi yang adil dan merata di seluruh Indonesia. Upaya ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan keadilan akses teknologi bagi masyarakat dari barat hingga timur Indonesia.
Dalam kunjungan kerjanya di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Meutya menegaskan pentingnya prinsip keadilan dalam bidang konektivitas, internet, dan digitalisasi yang berada di bawah tanggung jawab kementeriannya.
“Ini yang selalu disampaikan oleh Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto, tentang prinsip-prinsip keadilan. Karena itu, jika kita bicara keadilan, maka konektivitas, internet, dan digitalisasi harus bisa diakses secara merata,” ujarnya.
Percepatan Infrastruktur Internet di Kawasan Timur Indonesia
Menkomdigi menyadari adanya ketimpangan akses internet antara wilayah barat dan timur Indonesia. Oleh karena itu, ia berfokus untuk mempercepat pemerataan infrastruktur digital di Indonesia bagian timur agar layanan konektivitas dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
Dalam kunjungan kerja perdananya sebagai Menkomdigi, NTT dipilih sebagai lokasi utama untuk mendengarkan langsung masukan dari masyarakat terkait kebutuhan peningkatan konektivitas yang sesuai dengan kondisi setempat.
Salah satu inisiatif dalam kunjungannya adalah berdiskusi dengan para pemuka agama, masyarakat umum, dan kalangan pendidikan. Meutya menekankan bahwa partisipasi kelompok-kelompok ini sangat penting dalam menyampaikan aspirasi dan kebutuhan nyata masyarakat di bidang konektivitas.
Fasilitas Internet di Tempat Ibadah dan Pelatihan Talenta Digital
Selain meningkatkan akses internet, Menkomdigi juga berkomitmen menyediakan fasilitas internet di tempat ibadah di daerah pedalaman dan melakukan pelatihan talenta digital bagi masyarakat. Dalam waktu dekat, sepuluh akses internet tambahan akan diberikan untuk gereja-gereja di daerah terpencil, disertai dengan pelatihan talenta digital. Langkah ini bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan internet secara bijak dan produktif.
“Kami akan tambahkan lagi sepuluh akses internet untuk gereja dan sepuluh pelatihan pendidikan di daerah pedalaman, supaya bukan hanya infrastruktur yang ada, tetapi masyarakat juga tahu cara berinternet bijak,” tutur Meutya.
Program 100 Hari dan Prioritas Pemerataan Akses Internet di Daerah 3T
Sejak dilantik sebagai Menkomdigi dalam Kabinet Merah Putih pada Senin (21/10), Meutya Hafid telah menyusun beberapa prioritas program yang akan diwujudkan dalam 100 hari pertama masa kerjanya. Beberapa fokus utamanya mencakup penciptaan ruang digital yang aman dan pemerataan akses internet di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
Bersama dengan wakil menterinya, Meutya berencana mengunjungi sejumlah wilayah di bagian timur Indonesia untuk memeriksa kualitas konektivitas internet secara langsung. Ia berharap, ke depan, layanan internet dapat merata dan memiliki kecepatan yang memadai. “Saat ini kita sudah sampai 98 persen konektivitas, namun kecepatan yang merata masih menjadi pekerjaan rumah,” jelasnya.
Dengan upaya yang konsisten dan berfokus pada pemerataan, Menkomdigi optimis pemerataan akses digital yang berkeadilan dapat segera terwujud di seluruh penjuru negeri, termasuk daerah-daerah terpencil di Indonesia Timur.