Jakarta, tiradar.id – Presiden Joko Widodo meminta agar industri pertahanan dalam negeri dikembangkan karena potensi pasar luar negeri dari sektor tersebut sangat besar.
Dalam kunjungannya ke PT Pindad di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada hari Senin, Jokowi menyatakan bahwa industri pertahanan dalam negeri memiliki peluang yang menjanjikan dan harus diperluas.
“Saya ingin menekankan bahwa industri pertahanan di negara kita memiliki prospek yang baik dan harus terus dikembangkan,” ujar Jokowi.
Saat meninjau fasilitas produksi munisi PT Pindad yang berlokasi sekitar 30 kilometer dari Kota Malang, Jokowi menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk melihat potensi yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Menurutnya, sektor industri pertahanan dalam negeri memiliki potensi yang menarik, terbukti dengan permintaan produk-produk dari industri pertahanan Indonesia saat dia melakukan kunjungan kerja ke berbagai negara.
“Setiap kali saya berkunjung ke negara-negara lain, mereka selalu menanyakan tentang produk-produk ini, seperti peluru,” tambahnya.
Selain produk peluru buatan dalam negeri, produk lain yang diminati oleh pasar luar negeri adalah kendaraan taktis dan senjata. Jokowi telah melakukan pembahasan internal untuk mengembangkan PT Pindad dan berharap bahwa perusahaan ini akan menjadi lebih maju dalam produksi dengan adanya mitra.
“Pada rapat internal tadi, saya menyampaikan bahwa akan lebih baik jika kita bekerja sama dengan mitra. Dengan adanya mitra, pengembangan PT Pindad akan menjadi lebih cepat,” jelasnya.
Jokowi juga menyampaikan bahwa pada tahun 2015, PT Pindad telah mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp700 miliar. Setelah mendapatkan PMN tersebut, perusahaan ini berhasil meningkatkan produksi peluru dari 275 juta butir menjadi 413 juta butir per tahun.
PT Pindad menghasilkan berbagai jenis dan kategori produk munisi, mulai dari kaliber kecil seperti 5,56 mm, 7,62 mm, 9 mm, 12,7 mm, hingga kaliber 38 inch. Selain itu, PT Pindad juga menghasilkan produk munisi rantai (link) dengan kaliber 5,56 mm, 7,62 mm, dan 12,7 mm. Perusahaan ini juga memproduksi munisi kaliber sedang seperti 20 mm dan 40 mm, serta produk munisi kaliber besar, bom udara, dan roket dengan berbagai kaliber.
PT Pindad juga menghasilkan berbagai varian granat tangan, termasuk granat asap dan granat flash bang, serta granat mortir dengan kaliber 60 mm dan 81 mm. Produk-produk buatan PT Pindad memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai lebih dari 50 persen.(*)
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Jokowi minta industri pertahanan dalam negeri dikembangkan