Semarang, tiradar.id — Aksi peringatan Hari Buruh yang berlangsung di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Kamis (1/5), berakhir ricuh setelah muncul dugaan provokasi dari sekelompok massa berpakaian hitam. Kepolisian mengamankan sejumlah orang yang diduga menjadi provokator dalam kericuhan tersebut.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. M. Syahduddi mengungkapkan bahwa para provokator yang diamankan diduga berasal dari kelompok Anarko dan sejumlah mahasiswa yang menyusup ke dalam barisan buruh. “Untuk jumlah pasti yang diamankan masih kami data dan mintai keterangan,” ujarnya.
Menurut Syahduddi, aksi yang digelar sejak pagi hingga sore sejatinya berjalan dengan tertib dan damai. Namun, kericuhan terjadi saat kelompok buruh hendak mengakhiri aksi. “Sekelompok massa yang diduga berasal dari Anarko dan mahasiswa melakukan provokasi terhadap petugas yang mengamankan jalannya aksi,” jelasnya.
Provokasi dilakukan dengan membakar ban serta melempari petugas menggunakan batu dan botol. Polisi pun langsung mengambil langkah tegas dengan membubarkan massa yang dinilai telah melakukan tindakan anarkis.
Senada dengan itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto menyatakan bahwa aksi buruh berjalan aman dan aspirasi mereka bahkan telah diterima langsung oleh Gubernur Jawa Tengah. “Namun, adanya penyusup dari kelompok luar mengacaukan suasana yang sebelumnya damai,” katanya.
Polisi kini masih mendalami motif provokasi dari kelompok yang menyusup tersebut. Kericuhan dilaporkan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, tak lama setelah massa buruh bersiap untuk membubarkan diri.
Pihak kepolisian menegaskan akan terus melakukan pendalaman terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam provokasi demi menjaga ketertiban umum dalam aksi-aksi serupa di masa mendatang.
Sumber: ANTARA