Peringatan Ke-77 Hari Bakti TNI Angkatan Udara 2024: Meneladani Patriotisme Para Pendahulu

Dokumentasi - Sejumlah pilot pesawat tempur Sukhoi SU-30MK2 TNI AU berjalan di landasan usai mengikuti gladi persiapan acara puncak latihan tempur Angkasa Yudha di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Senin (3/10/2016). Tanggal 29 Juli hari ini selalu diperingati sebagai Hari Bakti TNI AU (ANTARA FOTO/M N Kanwa/kye/aa.

Jakarta, tiradar.id – Pada hari Senin, 29 Juli 2024, TNI Angkatan Udara (AU) akan memperingati Hari Bakti TNI AU ke-77 dengan tema “Meneladani Patriotisme Para Pendahulu. TNI AU Siap Mewujudkan Angkatan Udara yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul dan Humanis Untuk Indonesia Maju”. Peringatan ini akan diadakan di Lapangan Dirgantara AAU, D.I. Yogyakarta, mulai pukul 07.00 WIB.

Marsekal Mohamad Tonny Harjono, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), mengungkapkan bahwa setiap tanggal 29 Juli merupakan momen penting bagi TNI AU. Dua peristiwa heroik menjadi tonggak utama dalam pengabdian TNI AU dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pada tanggal 29 Juli, ingatan keluarga besar TNI AU akan tertuju pada keberanian, semangat pantang menyerah, dan pengorbanan tanpa pamrih dari pahlawan-pahlawan yang telah gugur mendahului kita,” ujar KSAU dalam pesan video yang diunggah di laman Instagram TNI AU.

Baca Juga:  Inilah Daftar Peserta dan Juara di GP Monako 2024

Marsekal Tonny menjelaskan bahwa para pendahulu telah mewariskan TNI AU untuk terus dijaga agar tetap kokoh dalam melindungi bangsa Indonesia. Salah satu peristiwa penting yang dikenang adalah serangan udara yang dilakukan oleh para patriot pada pagi hari 29 Juli 1940 ke daerah pendudukan Belanda di Ambarawa, Salatiga, dan Semarang. Serangan ini dilakukan dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan sebuah Guntei yang diterbangkan oleh Kadet Penerbang Sutarjo Sigit, Suhatmoko Harbani, dan Mulyono, serta dibantu oleh tiga teknisi yang bertindak sebagai penembak udara: Soetardjo, Kaput, dan Dulrachman.

Namun, pada sore harinya, Belanda melakukan serangan balasan terhadap pesawat Dakota VT-CLA yang membawa obat-obatan dari Palang Merah Malaya. Serangan tersebut mengakibatkan gugurnya tiga pelopor TNI AU: Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto, dan Opsir Muda Udara Adi Soemarmo.

Baca Juga:  PTDI Luncurkan NC212i Propeller Baru Untuk Perkuat Alutsista TNI AU

“Peristiwa heroik ini sudah berlalu 77 tahun, namun sebagai generasi penerus, kita terus mengenang dan mengambil hikmah dari pengabdian mereka untuk melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara,” kata Marsekal Tonny. Ia juga menegaskan bahwa peringatan Hari Bakti bukan hanya untuk mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga untuk melakukan introspeksi atas kontribusi yang telah diberikan kepada bangsa dan memunculkan semangat baru dalam menerapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.

“Sampai kapanpun, Hari Bakti TNI Angkatan Udara akan selalu menjadi simbol bagi elang-elang penjaga kedaulatan negara di udara untuk selalu siap dan waspada dalam mengemban tugas Angkatan Udara di tengah tantangan global yang semakin kompleks dan dinamis,” pungkasnya.

Baca Juga:  TNI AU Siapkan Pesawat Nirawak Baru untuk Perkuat Alutsista Nasional

Peringatan ke-77 Hari Bakti TNI AU 2024 diharapkan dapat memperkuat semangat dan dedikasi seluruh anggota TNI AU dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk Indonesia yang lebih maju.