Jakarta, tiradar.id – Calon Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengemukakan keyakinannya bahwa Indonesia harus menjadi teladan atau contoh bagi negara-negara anggota kerja sama Selatan-Selatan jika ingin memimpin di tingkat internasional.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo sebagai tanggapan terhadap pernyataan Ganjar Pranowo selama sesi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta. Dalam debat tersebut, Prabowo menggunakan pepatah Jawa, “Ing Ngarso Sung Tulodo” (di depan menjadi contoh), untuk menyoroti pentingnya kepemimpinan yang memberikan contoh nyata.
“Saya kok banyak setuju dengan Pak Ganjar, ya. Kalau benar masuk akal, saya setuju. Kalau ngomong, ngomong, ngomong, ya kumaha, ya, jadi leadership, apakah negara, apakah perorangan, harus dengan contoh: Ing ngarso sung tulodo, kita memimpin, kita mau bawa agenda, kita mau cerita, itu cerita, omong, omon-omon, tak bisa,” kata Prabowo Subianto.
Prabowo menyatakan bahwa beberapa negara anggota kerja sama Selatan-Selatan menaruh perhatian pada Indonesia karena negara ini mampu memberikan contoh yang baik. Keberhasilan Indonesia dalam membangun ekonomi diakui oleh negara-negara selatan sebagai inspirasi.
“Kenapa negara-negara selatan sekarang melihat ke Indonesia? Karena kita berhasil membangun ekonomi kita,” tambahnya, yang disambut riuh tepuk tangan dari tim suksesnya.
Dalam menjawab pertanyaan panelis mengenai kerja sama Selatan-Selatan, Prabowo meyakini bahwa Indonesia dapat memimpin blok tersebut jika perekonomiannya kuat. Ganjar juga sepakat, menyatakan bahwa kepentingan perekonomian nasional harus menjadi prioritas dalam memimpin kerja sama Selatan-Selatan.
Debat ketiga Pilpres 2024 mengangkat isu-isu pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. Para peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md., bersaing untuk memenangkan kepercayaan rakyat pada pemungutan suara yang dijadwalkan pada 14 Februari 2024.
Kampanye Pilpres berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Para pakar dan praktisi pertahanan menjadi panelis dalam debat ini untuk menyampaikan pandangan mereka, memperkaya diskusi terkait isu-isu strategis yang dihadapi Indonesia.