Profil  

Mengenal Lebih Dekat Politisi Milenial Dari Partai Nasdem Purwakarta

Sekretaris DPD Partai Nasdem Kabupaten Purwakarta, Asep Firdaos. (foto: koleksi Pribadi)

Asep Firdaos namanya, akrab disapa A Asep atau Kang Asfir. Mantan jurnalis yang saat ini menjadi salah seorang politisi muda di Kabupaten Purwakarta, memiliki cerita kehidupan. Nah, kepada tiradar.id, kang Asfir membuka diri untuk menceritakan kisah hidupnya.

Lahir di Desa Tajursindang Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta, sebuah wilayah yang berada di Selatan danau Jatiluhur, yang sebagian besar wilayah desa ini, merupakan kawasan hutan belantara dengan kultur tanah gunung dan berbukit.

Asep kecil tinggal di Kampung Batutawa Desa Tajursindang, letaknya persis di tepi danau Jatiluhur. Mengenyam pendidikan sekolah dasar di SDN 4 Tajursindang, di Kampung Cimanggu Hilir Desa Tajursidang. Walaupun masih satu desa, ternyata jarak tempuh dari kediamannya ke sekolah, sejauh kurang lebih 5 kilometer.

“Waktu itu, kendaraan masih sangat jarang. Jadi tiap hari, saat ke sekolah, harus jalan kaki melewati bukit jalur setapak,” kenang Asep.

Memasuki kelas 4 SD, Asep bersama orang tuanya pindah rumah ke Kampung Talun masih di Desa Tajursindang. Jarak tempuh dari rumah ke sekolah, bukannya bertambah pendek, namun bahkan lebih jauh. Tapi, kondisi tersebut tidak menyurutkan Asep untuk menuntaskan sekolah di SD tersebut.

Lulus sekolah, orang tua Asep, mendaftarkannya ke MTS Negeri Purwakarta, untuk melanjutkan sekolah menengahnya. Keberadaan sekolah dibawah binaan Departemen Agama ini berlokasi di belakang taman Pahlawan Kelurahan Purwamekar, Purwakarta.  Jaraknya? Jauh sekali, sebab jarak tempuh dari tempat tinggalnya di Desa Tajursidang, butuh waktu sekitar 2 jam sampai ke sekolah.

“Akhirnya, saya dititipkan ke Pondok Pesantren Al-Islah yang ada di jalan Ibrahim Singadilaga Koncara Kelurahan Nagri Kaler. Di pesantrean nahdlatul ulama ini sambil sekolah, saya belajar agama dan belajar ngaji kepada almarhum Ama Haji Dimyati, hingga akhirnya pada tahun 1997, saya berhasil menuntaskan sekolah di MTS Negeri Purwakarta,” ujarnya.

Selepas tuntas mengenyam pendidikan di MTS Negeri Purwakarta, Asep Firdaos tidak melanjutkan ke MAN 1 Purwakarta seperti kebanyakan kawan sekolahnya, namun, menurut Asep, dirinya lebih memilih untuk melanjutkan sekolah ke SMAN 1 Sukatani, yang jaraknya lebih dekat ke rumah orangtuanya.

Baca Juga:  Gugun Gumilar: Dari Desa Sela Awi ke Kancah Dunia, Bukti Mimpi Besar Bisa Diraih

“Saya kembali tinggal di rumah orangtua saya, hingga lulus tahun 2000,” ucapnya.

Selepas lulus dari SMAN 1 Sukatani, dia mencoba peruntungan hidup. Asep bercerita, jika dirinya pernah mendaftarkan diri menjadi tentara, yakni mendaftar ke angkatan laut dan angkatan udara.

“Hingga 7 kali mendaftar. Hasilnya? Gagal. Bahkan, saya juga melamar ke sejumlah perusahaan pun, hasilnya ditolak,” jelas Asep sambil tersenyum getir, mengenang waktu itu.

Hingga pada tahun 2002, akhirnya Asep memutuskan untuk melanjutkan kuliah. Pilihannya saat itu, kuliah di STT Wastukencana jurusan manajemen industry. Disana pula, Asep mengenal kehidupan berorganisasi, dia bergabung dengan perhimpunan mahasiswa Purwakarta atau PERMATA. Di organisasi kemahasiswaan itu, kehidupan dirinya tertempa, hingga hingga akhirnya tertarik masuk ke dunia politik.

Selain aktif di organisasi mahasiswa, dari sana pula kehidupan dirinya sebagai jurnalis di mulai. Dia pernah bekerja di beberapa media lokal maupun nasional, baik sebagai jurnalis, maupun sebagai kontributor.

“Saya pernah bekerja sebagai jurnalis di Radar Karawang dan Pasundan Ekspres, Jawa Pos Grup, Harian terbit yang merupakan grup dari Poskota, juga di TV lokal, yakni Jatiluhur TV, dan terakhir di Koran Berita, milik Berita Media Grup,” jelas Asep.

Menurut Asep, selama menjadi wartawan kurang lebih 8 tahunan, dia banyak mengenal relasi para politisi maupun birokrat. Sehingga, pada tahun 2013, dia akhirnya memilih partai baru yang didirikan Surya Paloh, Partai Nasdem sebagai partai pilihan politiknya.

“Saat itu, saya menjadi Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah atau DPD Kabupaten Purwakarta, bersama Ketua DPD saat itu, Bapak Zul Ilham Alie,” ujar Asep.

Pada pemilu tahun 2014, menjadi pemilu perdana yang diikuti oleh Partai Nasdem. Dibawah nahkoda Zul Ilham dan dirinya, Partai Nasdem mampu meraih 4 kursi di DPRD Kabupaten Purwakarta. “Suatu keberhasilan yang cukup membanggakan, sebagai partai baru, mampu meraih kursi satu fraksi kala itu,” ucapnya.

Baca Juga:  Tuan Ku Adalah Rakyat

Namun, konstalasi di internal Partai Nasdem pun mengalami berbagai dinamika politik. Akhirnya, kepemimpinan Zul Ilham Ali dan Asep Firdaos digantikan oleh Rustandie yang waktu itu menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Imbasnya, dia lebih memilih vakum dari Partai Nasdem.

Setelah beberapa tahun vakum dari politik, Ghiroh politik ternyata terus bergolak di hati dan pikiran Asep, hingga kemudian, dirinya mendapat tawaran untuk menjadi pengurus partai hanura, yang saat itu diketuai oleh Yayat Priyatna. Asep didapuk menjadi ketua badan pemenangan pemilu Partai Hanura Kabupaten Purwakarta.

Pada masa pemilihan kepala daerah, Asep dipercaya menjadi ketua tim penjaringan calon bupati dan wakil bupati dari Partai Hanura. Hingga akhirnya, Asep pun memutuskan keluar dari kepengurusan Partai Hanura. “Karena suatu alasan pribadi,” ujar Asep enggan membuka.

Seiring dengan kiprahnya di partai politik, Asep menjalani sejumlah usaha di bidang industry. Dia bekerjasama dengan sejumlah perusahaan industry, menjadi vendor jasa tenaga kerja dari perusahaan itu.

Inisiatif usaha seperti ini, muncul dari kedudukan dirinya yang memiliki yayasan keagamaan, pendidikan dan pelatihan. Lembaga keagamaan dia bangun bersama orang tuanya, dengan menggerakan majelis taklim, pengajian ibu-ibu dan anak yatim piatu. Sedangkan lembaga pendidikan lebih terfokus pada pendidikan anak usia dini dan pusat kegiatan belajar masyarakat atau PKBM.

“ PKBM merupakan lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan, paket C setara SLTA, paket B setara SLTP, dan paket A setara SD,” jelas Asep.

Selain hal tersebut, Asep juga memimpin lembaga pelatihan kerja atau LPK dibawah naungan Kementerian Tenaga Kerja. LPK yang disebut Asekawa Purwa Laksana ini sudah berhasil bekerjasama dengan sejumlah perusahaan besar di Purwakarta.

“ Peserta hasil pelatihan di LPK Asekawa kini sudah banyak tersebar kerja di perusahaan,” ucapnya bangga.

Asep yang hidup di dunia sosial tersebut banyak melihat masalah krusial dalam kehidupan bermasyarakat, salahsatu diantaranya adalah jumlah pengangguran yang sangat banyak di negara kita.

Baca Juga:  Kabupaten Bogor Juara Tiga Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Tingkat Nasional

“ Karena mereka tidak memiliki penghasilan, akibatnya mereka kesulitan dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Alhasil, banyak masyarakat hidup dibawah garis kemiskinan karena tidak memiliki pekerjaan,” kata Asep.

Beradasarkan analisa dirinya, pengangguran tercipta akibat kesempatan masyarakat untuk bekerja sangat sulit, ditambah para pengangguran sangat minim dari segi kemampuan. Dan perusahaan tidak mau mempekerjaan masyarakat yang tidak memiliki skill,  akhirnya, sebagian besar perusahaan yang berada di Kabupaten Purwakarta pun menarik para pekerjanya dari luar daerah Purwakarta.

“Atas dasar itu, saya mendirikan lembaga pelatihan kerja untuk memecahkan solusi pengangguran ini. LPK Asekawa kini sudah memiliki workshop sebagai tempat pelatihan dasar bagi masyarakat yang belum mendapat pekerjaan,” jelasnya.

Setelah dilatih dan dibina dalam kurun waktu tertentu, Asep menyalurkan mereka ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

Aktifitas Asep dengan lembaga pelatihan kerja dengan yayasan pendidikan dan keagamaan ini lah yang kembali menuntun dirinya kembali ke dunia politik. Asep memiliki cita-cita menjadi seorang wakil rakyat untuk memaksimalkan perjuangannya, membantu ekonomi masyarakat melalui pemberantasan pengangguran.

Hingga Asep kembali bergabung kembali dengan Partai Nasdem, dibawah pemimpinan Luthfi Bamala sebagai Ketua DPD Kabupaten Purwakarta, dan Asep kembali ditunjuk menjadi Sekretaris DPD Partai Nasdem Kabupaten Purwakarta.

Kini, Asep bersama Luthfi bersama-sama membesarkan Partai Nasdem, agar Partai Nasdem di Purwakarta kembali meraih kursi legislatif terbanyak. Bahkan, misi besar pengurus dan seluruh kader Partai Nasdem adalah merebut kekuasaan pemerintah dan legislative.

“Karena harapan kami semua, dengan kekuasaan pemerintah akan memudahkan perjuangan kami dalam mengabdi kepada masyarakat. Semoga Allah SWT, tuhan yang maha esa mengabulkan doa kami semua. Saya menjadi wakil rakyat yang memberikan kontribusi besar dalam mengatasi pengangguran dan ekonomi masyarakat, aamiin yaa robbalaamiin,” harap Asep. (***)