Ragam  

BI Kembangkan Sistem Pengawasan Transaksi dengan Teknologi Kecerdasan Buatan

Konsumen melakukan pembayaran non tunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Gade Coffe Padang, Sumatera Barat, Senin (26/2/2024). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/Spt

Jakata, tiradar.id – Bank Indonesia (BI) tengah mengembangkan sistem pengawasan transaksi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Menurut Kepala Departemen Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, teknologi ini sangat membantu dalam meningkatkan efektivitas pengawasan.

Dalam keterangannya di Jakarta pada hari Kamis, Dicky menjelaskan bahwa BI tidak dapat mengawasi transaksi secara real-time maupun mendeteksi kecurangan dengan cara manual atau menggunakan metode konvensional berdasarkan pelaporan biasa. Oleh karena itu, pengembangan sistem pengawasan dengan memanfaatkan AI menjadi fokus utama kerja BI saat ini.

Baca Juga:  WhatsApp Kini Bisa Bagikan Foto dan Video HD ke Status

Salah satu teknologi yang tengah dikembangkan adalah Proactive Risk Management. Dicky menyebutkan bahwa pendekatan teknologi dalam pengawasan ekosistem keuangan secara keseluruhan menjadi hal yang penting bagi BI.

Selain untuk pengawasan, teknologi kecerdasan buatan juga akan diterapkan dalam sistem pembayaran. Data yang dikumpulkan dari sistem pembayaran melalui AI akan diolah untuk mendukung pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan oleh BI dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Dicky menjelaskan bahwa konsep implementasi kecerdasan buatan dalam pengumpulan data telah disusun. BI berencana untuk menggunakan AI generatif yang dapat memberikan bantuan analisis.

Baca Juga:  Perusahaan Taiwan Bantu Media di Indonesia untuk Cegah Disinformasi Selama Pemilu

“Semua itu telah kami bangun, terutama untuk mengumpulkan data,” tambah Dicky.

Dengan pengembangan teknologi kecerdasan buatan ini, diharapkan pengawasan transaksi dan sistem pembayaran dapat menjadi lebih efisien dan efektif, sehingga dapat meningkatkan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.