Jakarta, tiradar.id – Jennifer R. Littlejohn, seorang Pejabat Asisten Departemen Luar Negeri AS, mengatakan bahwa Agensi Energi Internasional (IEA) menyebutkan bahwa setiap tahun dunia perlu berinvestasi triliunan rupiah dalam transisi energi.
“Dunia perlu berinvestasi triliunan rupiah dalam transisi energi setiap tahunnya. Tidak ada pemerintahan di dunia yang sepenuhnya bisa mendanai transisi tersebut, tetapi sektor swasta dapat membantu kami melakukannya,” kata Jennifer R. Littlejohn dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Jennifer R. Littlejohn adalah Pejabat Asisten Departemen Luar Negeri AS yang hadir dalam acara Indonesia Net-Zero Summit 2023 (INZS 2023), yang merupakan konferensi iklim tahunan yang diadakan oleh Foreign Policy Community Indonesia (FPCI).
INZS 2023 bertujuan untuk menghimpun dan mengukuhkan komitmen Indonesia dalam menyelamatkan masa depan bangsa dari krisis iklim.
Pada acara tersebut, Jennifer menyebutkan bahwa Just Energy Transition Partnership (JETP) merupakan contoh komitmen Indonesia untuk mempercepat transisi energi di Bali pada November lalu.
“Indonesia telah meluncurkan JETP, kemitraan jangka panjang yang akan mempercepat transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi bersih berkelanjutan. International Partners Group (IPG), yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang, telah meluncurkan dana sebanyak 20 miliar dolar AS (Rp300,9 triliun) untuk Indonesia,” kata Jennifer.
Jennifer juga menyampaikan bahwa JETP telah mengumumkan proyek pertama, yakni pendanaan sebesar satu juta dolar AS untuk PT Medco Power Indonesia guna studi kelayakan pembangkit listrik tenaga angin di Nusa Tenggara Barat.
“Dalam mencapai tujuan suhu bumi 1,5 derajat Celsius, kita perlu menemukan dana triliunan. Kami berharap JETP bisa menjadi model sukses yang bisa ditemukan di tempat lainnya, dan upaya kami di Indonesia akan mempercepat transisi negeri ini ke ekonomi hijau,” ujar Jennifer. (*)
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Transisi energi butuh dana triliunan rupiah setiap tahun