Ragam  

Mendagri Tito Karnavian Dukung Penuh Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena GBK

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri) bersama Ketua Umum Panitia Natal Nasional 2024 Thomas AM Djiwandono (kanan) di Ruang Rapat Mendagri Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Jumat (20/12/2024). (ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)

Jakarta, tiradar.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan dukungan penuh terhadap perayaan Natal Nasional 2024 yang akan diselenggarakan pada 28 Desember 2024 di Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Pernyataan ini disampaikan Tito saat menerima audiensi Ketua Umum Panitia Natal Nasional 2024, Thomas AM Djiwandono, di Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, pada Jumat (20/12).

Dalam audiensi tersebut, Thomas didampingi oleh sejumlah anggota panitia, termasuk Irjen Pol (Purn) Heribertus Dahana sebagai Koordinator Bidang Pengerahan Massa, Brigjen Pol Aldrin Hutabarat sebagai Wakil Koordinator Bidang Keamanan, dan Yustinus Prastowo sebagai Wakil Sekretaris Umum.

Sementara itu, Tito didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir dan Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga, yang juga merupakan anggota Bidang Sekretariat Panitia Natal Nasional 2024.

Rangkaian Kegiatan Natal Nasional 2024
Thomas melaporkan sejumlah rencana dan persiapan menjelang perayaan Natal Nasional 2024. Selain puncak acara yang akan digelar di Indonesia Arena GBK, panitia telah menyelenggarakan berbagai kegiatan bakti sosial di berbagai daerah. Salah satu kegiatan bakti sosial tersebut adalah bantuan untuk korban letusan Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur.

Baca Juga:  Tips dari Pakar untuk Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi

Perayaan Natal juga rencananya akan berlangsung di Kota Manado, Sulawesi Utara, secara bersamaan dengan puncak acara di GBK, Jakarta. Thomas turut meminta arahan dan dukungan dari Tito agar seluruh rangkaian kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses.

Menanggapi laporan tersebut, Tito menyatakan dukungannya terhadap panitia dan akan mengarahkan penjabat (Pj.) kepala daerah di wilayah Jabodetabek untuk memberikan dukungan yang diperlukan. Tito juga meminta Plt. Sekjen Kemendagri dan Stafsus Mendagri untuk berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan kelancaran acara ini.

Baca Juga:  7 Latihan Kekuatan Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan bagi Pria di Usia 40-an

“Untuk memberikan dukungan penuh kepada panitia sesuai kebutuhan,” ujar Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Sebagai mantan Kapolda Papua, Tito menekankan pentingnya persiapan yang matang, mengingat pengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan besar sebelumnya. Ia juga mengingatkan panitia untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat menghambat jalannya acara, termasuk kondisi cuaca yang tidak menentu.

Keterlibatan Daerah secara Daring
Tito mengusulkan agar perayaan Natal di GBK dapat dihubungkan secara daring dengan beberapa daerah, seperti Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka di Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu, Tito merekomendasikan agar enam provinsi di Papua, yakni Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Induk, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan, juga ikut serta secara daring.

Keterlibatan ini memungkinkan perayaan Natal berlangsung serentak dan dapat membawa pesan persatuan serta perdamaian, terutama pasca-Pilkada di Papua. “Perayaan Natal akan dapat membawa kesejukan dan merajut persatuan dan perdamaian pasca kontestasi Pilkada di Papua,” tambah Tito.

Baca Juga:  Menilik Tradisi Unik Perayaan Natal di Berbagai Negara

Tema dan Waktu Perayaan
Perayaan Natal Nasional 2024 kali ini mengusung tema “Marilah Kita Bersama Pergi ke Betlehem”. Puncak acara akan digelar pada 28 Desember 2024, pukul 17.00-21.00 WIB, di Indonesia Arena GBK, dan akan dihadiri oleh umat Kristiani dari Jabodetabek serta perwakilan daerah lain di seluruh Indonesia.

Dukungan penuh dari Mendagri diharapkan dapat memastikan kelancaran dan kesuksesan perayaan Natal Nasional 2024, sehingga perayaan ini tidak hanya menjadi momen spiritual tetapi juga momentum untuk mempererat persatuan dan kebersamaan di tengah masyarakat Indonesia.