Jakarta, tiradar.id – Dalam perayaan Natal 2024, Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, menyampaikan pesan penting mengenai pelayanan tulus demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Pesan ini sejalan dengan tema Natal tahun ini, “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Bethlehem.”
Setelah memimpin Misa Pontifikal di Katedral Jakarta pada Rabu, Kardinal Suharyo menegaskan bahwa Bethlehem, menurut kepercayaan Kristiani, adalah tempat kelahiran Yesus, sosok yang datang untuk melayani, bukan untuk dilayani.
Bethlehem Zaman Sekarang
Kardinal Suharyo berharap pesan Natal ini dapat mendorong Indonesia menjadi “Bethlehem-Bethlehem” masa kini – tempat lahirnya pemimpin yang mengutamakan pelayanan kepada rakyat, bukan sekadar mencari keuntungan pribadi.
“Harapan dari pesan Natal bersama adalah agar Indonesia menjadi tempat lahirnya pemimpin-pemimpin yang tidak ingin dilayani, tetapi sungguh-sungguh ingin melayani seluruh bangsa kita,” ungkapnya.
Lima Pilar Ajaran Sosial Gereja
Kardinal Suharyo juga menyoroti lima pilar dalam ajaran sosial gereja yang perlu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pilar pertama adalah menghormati martabat manusia. Ia menekankan bahwa isu seperti perdagangan orang dan maraknya judi daring masih menjadi tantangan besar yang harus diatasi.
Pilar kedua adalah kebaikan bersama, yang menurutnya merupakan esensi dari cita-cita kemerdekaan Indonesia: mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Kardinal Suharyo menyoroti peran penting lembaga negara dalam memperjuangkan kebaikan bersama dengan menjauhi praktik korupsi dan suap.
Solidaritas dan kesetiakawanan menjadi pilar ketiga yang dia tekankan. Ia menyinggung permasalahan stunting yang sulit dikurangi, sementara jumlah sampah makanan terus meningkat setiap tahunnya. “Apakah itu namanya solidaritas?” tanya Kardinal Suharyo.
Pilar keempat adalah perhatian terhadap mereka yang kurang beruntung. Kardinal Suharyo menyoroti masih banyaknya masyarakat yang tidak memiliki identitas resmi, sulit mengakses pendidikan, dan tinggal di daerah terpencil.
Pilar kelima adalah menjaga keutuhan ciptaan. Ia mengingatkan bahwa perubahan iklim dan ketidakpastian musim dapat menyebabkan gagal panen dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Melayani dengan Peran Masing-Masing
Kardinal Suharyo menutup pesannya dengan mengajak umat untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam kehidupan, namun semuanya bertujuan untuk memuji dan memuliakan Tuhan.
“Kita diciptakan dengan fungsi apapun, dengan peran apapun, tetapi semuanya adalah demi untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Jika ini semakin disadari, kegaduhan dalam masyarakat akan semakin berkurang,” pungkasnya.
Perayaan Natal 2024 diharapkan menjadi momentum refleksi bagi seluruh umat, tidak hanya untuk mempererat hubungan dengan Tuhan, tetapi juga untuk memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan solidaritas di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sumber: ANTARA