Jakarta, tiradar.id – Deflasi terjadi ketika harga-harga barang dan jasa secara umum mengalami penurunan dalam suatu periode waktu tertentu di suatu wilayah. Pada Mei dan Juni 2024, Indonesia mengalami deflasi secara bulanan.
Pada bulan Mei, deflasi sebesar 0,03 persen terutama disebabkan oleh penurunan harga makanan, minuman, dan tembakau. Sedangkan pada Juni, deflasi mencapai 0,08 persen yang dipengaruhi oleh penurunan harga yang lebih signifikan pada kelompok yang sama.
Deflasi bisa menjadi berita baik bagi konsumen karena daya beli mereka meningkat atau harga-harga stabil. Namun, dari perspektif makroekonomi, deflasi dapat menjadi peringatan karena menunjukkan adanya penurunan permintaan yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Defiasi Ini juga dapat mempengaruhi keputusan investasi karena investor mungkin enggan untuk memperluas usaha atau membuat investasi baru jika prospek permintaan rendah.
Deflasi bisa menjadi indikator kompleks yang memerlukan perhatian dari pemerintah dan pelaku ekonomi untuk mengantisipasi dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga.